Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Seputar Mobil Balap Melaju di Ring Road GBK

Kompas.com - 23/09/2019, 06:11 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) merupakan salah satu arena olahraga dan ruap publik di Jakarta yang bisa dimanfaatkan warga untuk berolahraga.

Belum lama ini, ramai diperbincangkan soal keberedaan sebuah mobil balap melakukan tes kecepatan di kawasan GBK.

Pendiri Indorunners, Reza Puspo, merupakan orang pertama yang mengunggah adanya mobil balap melintas di area GBK ke media sosial. Reza kecewa dengan kenyataan itu. Dia mengunggah video mobil balap itu dan menulis kekecewaannya di akun Instagram @rezapuspo pada Jumat (20/9/2019) lalu.

Baca juga: Ada Test Speed Mobil Balap di GBK, Visi dan Misi GBK Dipertanyakan

Reza mengatakan, aktivitas balap mobil di GBK bertentangan dengan visi dan misi adanya fasilitas.

"Hari Kamis 19 Sep 2019 kemarin di Lingkar Stadion Utama GBK ada latihan balap mobil yang menurut saya tidak pada tempatnya. Selain Lingkar tersebut tidak di desain untuk kebutuhan balap mobil, juga tidak sesuai dengan VISI dan MISi (kawasan) Gelora Bung Karno, yaitu (saya kutip dari https://gbk.id/visi-misi/)

VISI : "Menjadi salah satu kawasan olahraga terintegrasi yang modern, *ramah lingkungan* dan unggul di dunia". MISI: Melestarikan lingkungan Komplek Gelora Bung Karno *sebagai paru-paru kota, sebagai ruang terbuka hijau,* dan sebagai objek wisata dan prasarana komunikasi sosial," tulis Reza dalam unggahannya.

Netizen pun ramai menanggapinya. Ada yang mendukung, ada yang tidak.

Reza khawatir, program balapan akan terus bergulir dan menjadi acara tahunan di area GBK.

Dia mengatakan, dirinya tidak anti lomba balap mobil tetapi lokasi penyelenggarannya di dalam GBK menjadi permasalahan.

Reza bersama komunitas Indorunners sejak tahun 2010 telah mengajak masyarakat hidup sehat lewat berlari, antara lain lain berlari di GBK.

"Sebagai publik Jakarta yang perlu ruangan hijau terbuka dan kita semua tahu Jakarta minim ruang terbuka hijau.... Saya sebagai Indorunners sudah mempush teman-teman untuk melakukan gaya hidup sehat dan olahraga supaya bisa sehat panjang umur bermain di GBK menjaga ranah main GBK," kata Reza, Sabtu.

"Tiba-tiba mau ada motor sport, mau masuk ke sini, lalu gimana ? Saya kebayang kalau ini terjadi apakah tidak yang berikutnya akan datang lagi?" ujar dia.

Reza mengajak para pegiat lari lainnya membuat petisi untuk menolak adanya aktivitas balap mobil di GBK.

Tes speed dan sudah berizin

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) Winarto mengatakan, pihaknya berusaha untuk memfasilitasi bermacam cabang olahraga di GBK, termasuk balapan kendaraan bermotor.

Video yang beredar di media sosial itu merupakan kegiatan uji kecepatan mobil balap. Tes kecepatan itu mendapat izin dari pengelola GBK.

Winarto mengajak masyarakat berbagi waktu dan tempat dalam berolahraga di kawasan GBK.

"Jadi gini ya, GBK kami tata lebih rapi, terang benderang kalau malam. Makin banyak yang datang makin banyak event yang dibikin otomatis kegiatan makin beragam. Berarti harus bisa berbagi ruang tempat dan waktu ya," kata Winarto, Sabtu.

Ia mengatakan uji kecepatan mobil balap itu dilakukan saat pengunjung sepi. Jam-jam sepi tersebut ada pada pagi hingga siang.

"Di ring road itu sendiri kalau pagi ramai jam 5 sampai dengan jam 10 lalu, 10 ke jam 3 sore sepi. Karena memang siang panas ya, sore ada lagi jam 4 sampai jam 10 itu. Maka yang kegiatan (uji kecepatanmobil balap) seperti itu kalau kami mengupayakan, mengakomodasi mereka, harus dilakukan di luar jam-jam ramai. Jadi kayak kemarin siang hari mereka," tambah Winarto.

Baca juga: Pengelola Keluarkan Izin untuk Lomba Balap Mobil di Area GBK

Ia menambahkan, bukan baru kali ini kawasan GBK menjadi lokasi balapan kendaraan bermotor.

Di Parkir Timur Senayan, kata dia, biasa dilakukan drag race untuk sepeda motor.

"Di GBK itu ... itu kan punya sejarah otomotif juga di Parkir Timur. Dulu gitu, kan sering ada drag race," ujar Winarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com