BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mematangkan rencana kerja sama pemanfaatan trem (kereta dalam kota) dengan pemerintah Belanda.
Baru-baru ini, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim bertolak ke Negeri Kincir itu untuk membahas studi kelayakan moda transportasi trem yang rencananya akan diterapkan di Kota Hujan.
"Mereka menawarkan teknologi dan unit trem yang masih memiliki 15 tahun masa operasi. Trem tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk moda transportasi massal alternatif berbasis rel dan bertenaga listrik di Kota Bogor," ucap Dedie, Senin (23/9/2019).
Dari hasil kunjungannya itu, sambung Dedie, Pemerintah Provinsi Utrecht, Belanda, menawarkan kerja sama pemanfaatan 24 unit trem.
Baca juga: Demi Trem, Pemkot Bogor Gandeng Konsultan asal Perancis
Kata Dedie, lewat kerja sama ini pula diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan transportasi dan tingginya tingkat polusi perkotaan di Indonesia, salah satunya di Kota Bogor.
"Penataan transportasi sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi perkembangan kota lima sampai sepuluh tahun ke depan," kata mantan Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.
Dedie menjelaskan, trem adalah moda transportasi yang pernah ada di beberapa kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial.
Ke depan, lanjut dia, dengan kondisi pergerakan penumpang yang besar seperti di Kota Bogor, trem bisa menjadi alternatif untuk menghadapi terkoneksinya LRT dari Jakarta ke Bogor.
"Upaya dan langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi teknis lintas instansi (interdep) dan memfinalisasi kajian-kajian yang saat ini tengah dikerjakan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.