JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Mohamad Taufik menyebut polisi telah menyebarkan berita hoaks.
Hal ini terkait cuitan akun Twitter @TMCPoldaMetro yang menyebut 5 ambulans Pemprov DKI Jakarta mengangkut batu dan bensin untuk molotov.
Belakangan, polisi mengakui bahwa mereka membuat kesalahan.
"Ya saya kira kan itu kan hoaks atau penyebar berita palsu. Saya kira mestinya tidak begitu lah dalam menangani demonstrasi. Apalagi itu kan petugas medis ya mereka datang karena tugas yang diberikan," ujar Taufik saat dihubungi, Jumat (27/9/2019).
Setelah diklarifikasi, ternyata hanya 1 ambulans milik Pemprov yang diamankan polisi. Sisanya adalah milik Palang Merah Indonesia. Selain itu, ambulans itu juga tidak digunakan untuk memasok batu dan bensin.
Baca juga: Salah Tuduh Ambulans Bawa Batu dan Bensin, Polisi Diminta Tabayun
Batu yang berada di dalam mobil ambulans berasal dari demonstran yang mencari perlindungan.
Meski demikian, Taufik mengapresiasi pihak kepolisian yang langsung mengakui kesalahannya.
Ia berharap, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi polisi untuk tidak cepat mengambil tindakan seperti saat itu.
"Ya kami mengapresiasi sikap polisi karena mengakui kesalahannya. Ya cuma harus jadi pelajaran supaya tidak terulang lagi. Mereka (petugas ambulans) itu kan tugasnya kemanusiaan," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengklarifikasi pernyataan sebelumnya soal dugaan mobil ambulans simpan batu untuk demonstran.
Argo menjelaskan ada enam mobil ambulans yang diamankan pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto.
Keenam unit mobil itu terdiri dari lima mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) dan satu unit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Petugas Ambulans DKI Cedera Saat Bertugas di Aksi Demo Depan DPR
Saat diamankan oleh anggota Brimob, ditemukan batu dan bensin di dalam mobil ambulans tersebut.
Namun, batu dan bensin itu bukan suplai untuk para demonstran.
Argo mengklarifikasi bahwa barang bukti berupa batu dan bensin itu milik demonstran yang berusaha mencari perlindungan dalam mobil ambulans.
"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis.
Demonstran yang berlindung dalam mobil ambulans tersebut membawa barang-barang berupa batu, kembang api, dan bensin.
Saat ini, tiga demonstran telah diamankan jajaran Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.