Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fahmi Idris Menulis Buku Gara-gara Aristides Katoppo

Kompas.com - 29/09/2019, 23:53 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wartawan senior sekaligus mantan Pemimpin Redaksi Harian Sore Sinar Harapan Aristides Katoppo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2019).

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris yang hadir di tempat persemayaman almarhum di Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, memiliki kenangan yang tak terlupakan dengan almarhum.

Fahmi mengatakan, dia pernah menulis sebuah buku yang digagas almarhum.

"Suatu kali saya ketemu waktu itu habis sidang umum MPR yang telah selesai dalam proses amandemen. Ngobrol-ngobrol seperti biasa, dia tanya 'bagaimana bung?'. Peristiwa dan kejadian di MPR, saya kebetulan waktu itu Ketua Fraksi Golkar di MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)," kata Fahmi di lokasi, Minggu.

Baca juga: Kisah Aristides Katoppo, Soe Hok-Gie, dan Evakuasi di Gunung Semeru...

Saat itu, almarhum yang tertarik dengan cerita Fahmi soal sidang umum MPR, mendorong Fahmi untuk menulisnya ke dalam sebuah buku.

"Jadi, dia bilang gini 'eh stop, stop, kita tulis yah apa yang you omongin'. Nah boleh juga ide bagus, 'begini bung Tides, aku tulis dulu yah, setelah aku tulis nanti you koreksi' dan jadilah satu buku berjudul 'Konflik Interpretasi Konstitusi'," ujar Fahmi.

Bagi Fahmi, almarhum merupakan jurnalis yang gigih dan sederhana dalam bersikap. Dia juga mengenal almarhum sebagai sosok yang sangat memahami permasalahan sosial politik di Indonesia.

"Saya lihat ya Bung Tides ini wartawan yang sangat menyatu dengan subjek-subjek yang diangkatnya yang ditulisnya, terutama yang menyangkut permasalahan-permasalahan permasyarakatan, juga permasalahan politik. Beliau sangat memahami permasalahan sosial politik di Indonesia," ujar Fahmi.

Baca juga: Fahmi Idris Hingga Karang Bunga Keluarga Presiden di Rumah Duka Wartawan Senior Aristides Katoppo

Diketahui, almarhum yang juga merupakan mantan Pemimpin Redaksi harian sore Sinar Harapan itu meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo sekitar pukul 12.05 WIB.

Menurut Jura Katoppo, anak kandung almarhum, dirinya tak mengetahui pasti penyebab ayahnya meninggal dunia. Namun, menurut Jura, jantung almarhum melemah selama beberapa tahun belakangan.

“Meninggalnya tidak tahu kenapa, tapi dia kan memang jantungnya sudah lemah, boleh dibilang beberapa tahun terakhir dia sudah gagal jantung kanannya, klepnya sudah tidak berfungsi dengan baik,” ungkap Jura, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com