Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi BEM: Narasi Kami Sudah Tercantum, Tak Ada soal Turunkan Jokowi

Kompas.com - 01/10/2019, 17:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) menegaskan bahwa gelombang aksi damai selama sepekan terakhir murni gerakan akar rumput di kalangan mahasiswa.

Selama sepekan pula, mereka konsisten dengan agenda tuntutan yang disampaikan.

Oleh karenanya, mereka membantah tuduhan bahwa aksi ini ditunggangi oleh kelompok lain untuk kepentingan politik praktis.

"Aksi kami murni gerakan mahasiswa. Narasi kami sudah tercatat dan tercantum, (yaitu narasi) yang sudah kita perjuangkan dari kemarin. Ini yang jadi poin bahwa kita tidak setuju dengan adanya (tuduhan) terkait (aksi ini) ditunggangi," jelas Muhammad Abdul Basit, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, koordinator aksi hari ini, Selasa (1/10/2019) sore.

"Bahkan menurunkan Jokowi pun tidak termasuk dalam narasi kita," kata dia.

Koordinator Aliansi BEM SI, Muhammad Nurdiansyah membenarkan pernyataan Basit. Dia mengatakan, mahasiswa fokus pada sejumlah tuntutan yang meminta agar amanat Reformasi dijalankan oleh pemerintah.

Baca juga: Mahasiswa: Kami Tak Pernah Ajak Pelajar Ikut Demo

Itu pun tak terbatas pada isu RKUHP dan UU KPK yang santer jadi polemik selama beberapa waktu ke belakang.

"Kita fokus terkait tuntutan reformasi. Pelantikan DPR hari ini jadi momentum kita bahwa DPR hari ini harus mau menerima atau menyelesaikan PR-PR yang belum diselesaikan DPR sebelumnya," jelas Nurdiansyah, Selasa sore.

"Isu-isu daerah juga harus kita angkat. Jangan sampai kondisi nasional sekarang tertutup dengan isu RKUHP dan RUU KPK. Masih banyak isu-isu daerah tentang diskriminasi, konflik agraria, pembakaran hutan yang belum tuntas sampai detik ini dan belum disikapi secara serius oleh pemerintah," kata dia.

Aliansi BEM SI juga menampik tuduhan bahwa mereka menggerakkan massa pelajar pada gelombang aksi lalu yang berujung rusuh di sekitar gedung DPR/MPR.

Baca juga: Cerita Dua Ibu Cari Anaknya yang Ikut Demo: Masih SMK, Tugasnya Belajar...

"Kami, mahasiswa, khususnya Aliansi BEM SI tidak pernah sedikitpun dan sama sekali menarasikan untuk mengajak, mendiskusikan, membuat konsolidasi bersama adik-adik pelajar," tutup Nurdiansyah.

Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak banyak berbeda dengan tuntutan saat kali perdana aksi pada Selasa (24/9/2019) lalu dan Senin (30/9/2019). Meskipun beberapa RUU bermasalah -- seperti RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pertanahan -- telah diputuskan nasibnya kemarin, namun mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain yang belum berjawab, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.

Selain itu, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini, yakni terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com