Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Akuarium yang Dulu Digusur Dibangu Lagi, PDI-P Ingatkan Potensi KKN

Kompas.com - 09/10/2019, 20:23 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun kembali Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Ima Mahdiah menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang melakukan pendekatan yang berbeda terhadap warga yang ada di sana. Ima mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta memperhatikan berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan itu.

"Yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pendekatan community action plan (CAP). Siapa konsultannya? Jangan sampai niat baik Pak Gubernur nanti malah kesandung unsur KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," ucap Ima saat dihubungi, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Kampung Akuarium Dibangun di Aset Pemprov DKI, Status Rumah Warga Belum Dipastikan

 

Konsep CAP adalah warga dilibatkan untuk membangun kampung mereka.

Menurut Ima, baru ada satu pembangunan dari 20 lebih rencana pembangunan kampung yang dijanjikan Anies. Ia menyoroti penggunaan anggaran yang tidak sedikit.

"Masih ada 20 lebih lagi kampung yang sudah dijanjikan Pak Anies untuk dibenahi, tentu itu bukan uang yang sedikit," ujar dia.

Kampung Akuarium digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 2016 lalu. Saat itu, kata Ima yang merupakan mantan staf Ahok, sebagian warga direlokasi ke rumah susun Marunda dan rumah susun Rawa Bebek.

"Kalau saya lebih setuju pendekatan relokasi seperti yang dulu dilakukan Pak Ahok dan Djarot. Selain lebih cepat, semua aspek kehidupan mereka lebih terjamin di rusun," kata dia.

Namun karena saat masa kampanye Pilkda DKI 2017 Anies menjanjikan rumah permanen di Kampung Akuarium maka warga kembali memadati tempat itu.

"Pada akhirnya mereka pada balik lagi ke lokasi awal karena masa kampanye mereka dijanjikan rumah permanen di situ sama Anies," ujar Ima.

Pemprov DKI menggusur Kampung Akuarium era Ahok Lalu Pemprov DKI akan membangun kembali kampung itu pada era Anies.

Baca juga: Rumah Bedeng di Tengah Puing, Saksi Perjuangan Warga Kampung Akuarium 3 Tahun Pasca Digusur Ahok

Permukiman warga dulu digusur karena akan dibangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.

Saat proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan Belanda yang tenggelam di dekat permukiman.

Ahok ketika itu ingin merestorasi benteng tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com