JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun kembali Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Ima Mahdiah menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang melakukan pendekatan yang berbeda terhadap warga yang ada di sana. Ima mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta memperhatikan berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan itu.
"Yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pendekatan community action plan (CAP). Siapa konsultannya? Jangan sampai niat baik Pak Gubernur nanti malah kesandung unsur KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," ucap Ima saat dihubungi, Rabu (9/10/2019).
Baca juga: Kampung Akuarium Dibangun di Aset Pemprov DKI, Status Rumah Warga Belum Dipastikan
Konsep CAP adalah warga dilibatkan untuk membangun kampung mereka.
Menurut Ima, baru ada satu pembangunan dari 20 lebih rencana pembangunan kampung yang dijanjikan Anies. Ia menyoroti penggunaan anggaran yang tidak sedikit.
"Masih ada 20 lebih lagi kampung yang sudah dijanjikan Pak Anies untuk dibenahi, tentu itu bukan uang yang sedikit," ujar dia.
Kampung Akuarium digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 2016 lalu. Saat itu, kata Ima yang merupakan mantan staf Ahok, sebagian warga direlokasi ke rumah susun Marunda dan rumah susun Rawa Bebek.
"Kalau saya lebih setuju pendekatan relokasi seperti yang dulu dilakukan Pak Ahok dan Djarot. Selain lebih cepat, semua aspek kehidupan mereka lebih terjamin di rusun," kata dia.
Namun karena saat masa kampanye Pilkda DKI 2017 Anies menjanjikan rumah permanen di Kampung Akuarium maka warga kembali memadati tempat itu.
"Pada akhirnya mereka pada balik lagi ke lokasi awal karena masa kampanye mereka dijanjikan rumah permanen di situ sama Anies," ujar Ima.
Pemprov DKI menggusur Kampung Akuarium era Ahok Lalu Pemprov DKI akan membangun kembali kampung itu pada era Anies.
Baca juga: Rumah Bedeng di Tengah Puing, Saksi Perjuangan Warga Kampung Akuarium 3 Tahun Pasca Digusur Ahok
Permukiman warga dulu digusur karena akan dibangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Saat proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan Belanda yang tenggelam di dekat permukiman.
Ahok ketika itu ingin merestorasi benteng tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.