JAKARTA, KOMPAS.com - Rosminah, ibunda Akbar Alamsyah (19), korban pelajar demo DPR berharap anaknya cepat pulih dari koma yang saat ini sudah berjalan tiga belas hari.
Adapun Akbar adalah salah satu demonstran di sekitar parlemen beberapa waktu lalu. Saat ini Akbar dalam kondisi koma di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Rosminah mengaku, saat ini biaya perawatan Akbar di rumah sakit ditanggung oleh Polri.
Namun, bantuan itu hanya untuk jangka waktu tiga bulan.
"Ini Polri bilang kami dibantu tiga bulan. Saya inginnya Akbar cepat pulih. Akbar menggunakan alat bantuan untuk napas. Sarafnya juga rusak sehingga dia harus cuci ginjal. Nantinya kalau sudah sadar baru kepalanya dioperasi lagi untuk dilihat bagian sarafnya yang rusak," kata Rosminah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Baca juga: Ibunda Akbar Fokus Perawatan Anaknya yang Masih Koma
Ia khawatir biaya setelah tiga bulan ke depan. Bahkan, ia pun tak tahu bagaimana keadaan Akbar nantinya setelah pulang dari rumah sakit.
Rosminah khawatir tak bisa membiayai perawatan anaknya. Sebab suaminya hanya pegawai serabutan, sementara dirinya ibu rumah tangga.
"Saya kan tidak tahu nantinya ke depannya Akbar akan bagaimana kesehatannya setelah operasi. Pasti harus ada perawatan bagaimana itu kan butuh biaya," ucapnya.
Ia pun kini hanya bisa berserah dan berdoa untuk kesembuhan anaknya. Rosminah berharap anaknya diangkat dari penyakitnya.
"Saya berharap Akbar sembuh dari sakitnya, bisa kumpul bareng lagi," katanya.
Baca juga: Menurut Ibu Akbar, Polisi Sempat Tawarkan Uang Rp 10 Juta, tapi Ditolak
Sebelumnya, Alamsyah Akbar diketahui merupakan salah satu korban demo pelajar yang terjadi di area DPR/ MPR RI, Jakarta Pusat.
Menjelang malam hari, demo pelajar yang terjadi pada tanggal 25 September 2019 berakhir ricuh.
Massa ricuh itu diketahui menyebar di daerah Petamburan, Slipi, dan Gelora Bung Karno.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menyebut Akbar koma setelah menghindari keributan.
"Kami menemukan saksi (yang melihat) yang bersangkutan (Akbar) jatuh saat melompat pagar. Sementara dugaannya yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan, tapi karena insiden itu (jatuh dari pagar)," kata Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.