Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Sarang Tawon Ndas di Bekasi Dipindahkan Petugas Damkar

Kompas.com - 10/10/2019, 10:45 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Penyebaran sarang tawon ndas atau lebah predator bernama latin Vespa Afiinis tak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi saja.

Di Kota Bekasi ternyata ada puluhan sarang tawon ndas yang telah terevakuasi.

"Bahkan jumlah sarangnya tersebar di total 12 kecamatan, sampai Oktober 2019 saja sudah ada 87 sarang yang berhasil dievakuasi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Solahudin di Bekasi, Kamis (10/10/2019), seperti dikutip Antara.

Aceng menambahkan, pada tahun 2017 ada 38 sarang. Sedangkan tahun lalu hanya 28 sarang.

Baca juga: Kisah Irwan, Petugas Damkar Klaten yang 80 Kali Disengat Tawon Ndas

Kemudian tahun 2019 ini totalnya melejit sampai 87 titik sarang tawon.

"Semuanya sudah dievakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sarang tawon ndas itu mayoritas berada di pepohonan pemukiman warga.

"Semua sarang lebah itu sudah dievakuasi petugas untuk dijauhkan dari warga agar tidak sampai memakan korban," ucapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Fenomena Sengatan Maut Tawon Ndas

Sejauh ini keberadaan sarang-sarang tawon ndas itu telah meresahkan warga Kota Bekasi dan dikhawatirkan dapat mengganggu kehidupan masyarakat.

"Karena sengatan tawon ndas itu bisa sangat mematikan," tegasnya.

Menurut Aceng, salah satu penyebab merebaknya sarang lebah karena loteng di setiap rumah warga dibiarkan rusak setelah termakan serangga.

Apalagi sarang lebah ini bisa semakin tinggi setelah adanya pergantian musim hujan ke kemarau.

"Sebaiknya untuk mengevakuasi sarang lebah harus meminta bantuan petugas. Tindakan itu untuk menghindari terjadinya luka," ucapnya.

Sebab setiap sengatan lebah bisa mengancam nyawa seseorang. Mereka yang sudah terserang sengatan diwajibkan memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Tahun lalu ada sengatan lebah ke warga sampai meninggal," ungkapnya.

Di Kabupaten Bekasi sudah ada tiga orang yang tersengat tawon ndas. Atas sengatan itu para penderitanya sampai dirawat ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com