"Istighfar, istighfar, harus kuat," sambut mereka yang berada di samping Rosminah.
Kerabat yang lain pun berusaha menenangkan Rosminah dan membopongnya kembali ke kediaman yang tidak jauh dari lokasi makam.
Dia masih bersedih, seluruh awak media pun berempati. Semua jurnalis yang hadir memberikan ruang dan waktu kepada Rosminah.
Hanya Kaka dari Akbar Alamsyah, Fitri Rahmayani yang mau meluangkan waktu untuk memberikan pernyataan kepada media.
Bagi perempuan berusia 25 tahun itu, kepergian Akbar merupakan duka yang mendalam untuk keluarga besar. Pasalnya, adik laki-lakinya itu harus meninggal dengan cara yang tidak wajar.
Dengan luka parah di wajah dan kepala, Akbar hanya diklaim polisi terluka karena jatuh dari pagar. Hal tersebut yang memicu kecurigaan besar kepada institusi tersebut.
Bagi dia, jatuh dari pagar adalah sebuah kebohongan yang menyelimuti kematian sang adik.
Baca juga: Kronologi Keluarga Vs Polisi, dari Penemuan Akbar Alamsyah hingga Dinyatakan Meninggal Dunia
"Tidak mungkin dia jatuh dari pagar, tidak mungkin. Dia tidak sampai ke gedung DPR kok," kata Fitri.
Luka yang diderita Akbar pun tidak mencerminkan orang "jatuh dari atas pagar".
"Di kepalanya membesar kaya pakai helm, kayak semacam tumor kepala. Lebam bibirnya sampai tutupi lubang hidung, jontor," ucap dia.
Akbar bahkan harus menjalani cuci darah karena mengalami infeksi kantung kemih. Padahal, Akbar sebelumnya tidak punya riwayat penyakit yang serius.
"Akbar itu enggak punya penyakit apa-apa tapi tiba-tiba cuci darah. Ada infeksi saluran kantung kemih," ucap dia.
Keyakinan Fitri kuat jika Akbar meninggal karena perlakuan yang tidak pantas dari oknum tertentu. Namun apa daya, menempuh jalur hukum sendirian rasanya tidak kuat karena keluarga masih berduka.
Saat ini dia hanya berharap ada pihak yang mau memberikan bantuan hukum untuk mengungkap kejanggalan ini, untuk mengungkap sebuah kebenaran.
"Ingin banget (ada bantuan hukum). Kita cuma ingin tahu orangnya siapa. Dia ngapain adik saya," kata dia dengan penuh harapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.