Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Penangkapan Terduga Teroris Setelah Peristiwa Penusukan Wiranto

Kompas.com - 14/10/2019, 08:01 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menjadi target serangan teroris yang terpapar radikalime ISIS.

Wiranto ditusuk di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Polisi langsung mengamankan sepasang suami istri, yakni SA dan FA. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, kedua tersangka penyerangan Wiranto tersebut hanya simpatisan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), bukan termasuk dalam struktur.

SA diketahui hanya rekrutan salah satu tokoh sentral JAD, yakni Abu Zee. Tapi, bukan berarti SA ini langsung masuk ke dalam JAD.

"Afiliasinya saja yang ke JAD. Tidak secara eksplisit bahwa dia (SA) itu JAD," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri telah mengamankan Abu Zee pada 23 September 2019 lalu di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Di Balik Kasus Penusukan Wiranto dan Penangkapan Sejumlah Terduga Teroris

Abu zee diamankan bersama delapan teroris lainnya di wilayah Jakarta dan Bekasi yang tergabung dalam kelompok JAD Bekasi.

Jaringan teroris di Bali

Tak berselang lama setelah peristiwa penyerangan terhadap Wiranto, Tim Densus 88 Antiteror dan Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali menangkap dua terduga teroris berinisial AT dan ZAI di wilayah Jembrana, Bali, pada Kamis.

Keduanya diketahui berstatus ayah dan anak. Mereka diduga telah berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan, AT memiliki hubungan dengan SA atau Abu Rara, tersangka penusukan terhadap Wiranto. Pasalnya, AT dan Abu Rara tergabung dalam satu grup yang disebut "Menanti Al Mahdi".

Oleh karena itu, AT diduga mengetahui rencana penyerangan terhadap Wiranto.

"AT mempunyai hubungan dekat dengan (pelaku penyerangan Wiranto di Banten) dan berada dalam satu grup 'Menanti Al Mahdi'," kata Hengky melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).

Jaringan teroris di Jakarta dan Bekasi

Pada Jumat (12/10/2019), Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap terduga teroris yang berbaiat dengan kelompok Abu Zee, berinisial TH di sebuah rumah di Jl. Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi: Terduga Teroris di Tambun Terkait dengan Kelompok Abu Zee

Berdasarkan pemeriksaan sementara, TH diduga pernah mengikuti idad atau pelatihan di Taman dan Lapangan Perumahan Puri Cendana. Bahkan, TH disebut mengetahui perencanaan aksi amaliyah oleh kelompok Abu Zee.

Saat penggerebekan di kediaman TH polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya dua buah bendera, satu lembar foto pahlawan pembela Islam, delapan kertas catatan ISIS, serta sebilah pisau lipat di dalam tas selempang hitam yang digunakan TH.

Pada Minggu (13/10/2019), Tim Densus 88 kembali menggeledah kontrakan seorang teroris berinisial NAS di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, NAS diduga terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah. Dia juga diketahui berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee.

"Dia berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee. Bahkan, dia juga pernah membahas tentang khilafah bersama dengan kelompok Abu Zee," kata Argo, Minggu.

NAS juga merupakan ustaz dari organisasi bernama Khilafatul Muslimin. Khilafatul Muslimin merupakan organisasi yang menentang Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 45.

Saat penggerebekan, polisi menemukan sejumlah barang bukti terkait ISIS di antaranya buku panduan jihad, delapan dabiq buku ISIS, sebuah buku Al Khilafah.

Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari polisi tentang keterkaitan penangkapan teroris di Jakarta dan Bekasi dengan peristiwa penusukan Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com