Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pemalak Sopir Truk di Sekitar Tanjung Priok, Berdiri 2 Jam Dapat Rp 50 Ribu

Kompas.com - 14/10/2019, 10:08 WIB
Jessi Carina

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemalak yang meresahkan sopir truk di jalanan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, beroperasi sejak pagi hingga malam.

Muhammad Wahyudi, salah satu pemalak, mengatakan aksi pungutan liar yang ia lakukan biasanya terjadi di malam hari.

Wahyudi mengaku biasa beraksi mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

"Saya biasa dua jam. Dari jam 7 sampai jam 9 malam," kata Wahyudi usai ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Utara, Minggu (13/10/2019) malam.

Wahyudi mengaku terpaksa meminta-minta uang kepada sopir truk yang melintas lantaran dirinya tak punya pekerjaan.

Alhasil, ia lebih memilih untuk melakukan pungutan liar.

"Ya saya dalam selama (dua jam) itu bisa dapat Rp 20-50 ribu," kata Wahyudi.

Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Vokky Sagala menyatakan, para pemalak ini memang biasa beraksi secara bergantian.

Sejauh ini, sedikitnya ada delapan titik tempat beroperasinya kawanan pemalak ini.

Baca juga: Polisi Tangkap Para Pemalak Sopir Truk yang Keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok

"Mereka ada aplusan, jadi ada pagi, sore, malam. Tadi yang kita amankan, ada titik. Tapi kalau dari pengakuan pelaku bisa sampai delapan titik tiap pos," kata Vokky.

Adapun lima orang pemalak sopir truk berhasil diringkus dalam operasi malam ini.

Para pelaku diamankan dengan barang bukti sejumlah uang tunai yang mereka dapatkan dari pungutan liar terhadap sopir truk.

"Kita mengamankan lima orang, tiga orang meminta uang, dua orang dengan modus operandinya menjual Aqua dan korban harus membelinya," kata Vokky.

Sebelumnya, video keberadaan pemalak di Jalan raya arah Pelabuhan Tanjung Priok yang meresahkan sopir truk viral di media sosial.

Video tersebut diunggah akun Instagram @romansasopirtruck dan menunjukan aktivitas pemalak jalanan yang memintai uang kepada sopir truk.

Para pemalak tersebut berdiri di pinggir jalan sejauh beberapa ratus meter.

Mereka meminta uang dengan melambaikan tangan ke arah pintu mobil truk yang melintas.

Para pemalak ini berdiri selang beberapa meter, di mana mereka melakukan hal yang serupa hingga truk keluar ke jalan raya arah Cilincing. (GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Pemalak Sopir Truk di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Berdiri 2 Jam Dapat Rp 50 RIbu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com