Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Rumah Tangga di Jakarta Diperkirakan Terus Naik hingga 2025

Kompas.com - 14/10/2019, 15:33 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah sampah rumah tangga dan sejenisnya di Jakarta diperkirakan terus naik hingga tahun 2025.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 108 Tahun 2019 tentang Kebijakan dan Strategi DKI Jakarta dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, potensi sampah rumah tangga sepanjang 2019 mencapai 3,02 juta ton hingga akhir tahun nanti.

Timbulan sampah rumah tangga itu berpotensi naik menjadi 3,05 juta ton sampah sepanjang 2020. Sementara pada 2021, timbulan sampah rumah tangga diperkirakan 3,08 juta ton sepanjang tahun.

Baca juga: Sampah Rumah Tangga di Jakarta Diperkirakan Capai 3,2 Juta Ton pada 2025

Sampah rumah tangga dan sejenisnya diperkirakan naik kembali dengan potensi timbulan sampah 3,11 juta ton sepanjang 2022.

Sementara sepanjang 2023, potensi timbulan sampah rumah tangga diperkirakan mencapai 3,14 juta ton. Timbulan sampah itu berpotensi naik menjadi 3,17 juta ton sepanjang 2024.

Kemudian, sampah rumah tangga dan sejenisnya berpotensi mencapai 3,2 juta ton sepanjang 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, sampah rumah tangga dan sejenisnya itu ditargetkan berkurang 30 persen pada 2025.

"Kami punya Jakstrada, kebijakan strategis daerah, dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Ini target pengurangannya sampai 30 persen," ujar Andono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/10/2019).

Andono menyampaikan, salah satu cara untuk mengurangi sampah rumah tangga dan sejenisnya dilakukan dengan pola gerakan untuk mengurangi sampah di sumber.

Caranya, warga memilah sampah yang memiliki nilai ekonomi untuk diolah menjadi barang tertentu atau dijual ke bank sampah.

Sampah yang memiliki nilai ekonomi juga bisa dijual ke bank sampah. Warga akan menerima imbalan berupa saldo tabungan setelah menjual sampahnya di bank sampah.

"Sampah-sampah tertentu itu masih punya nilai ekonomi," kata Andono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com