JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah sampah rumah tangga dan sejenisnya dalam setahun berpotensi mencapai 3,2 juta ton pada 2025 mendatang.
Pemprov DKI menargetkan sampah rumah tangga dan sejenisnya tersebut berkurang hingga 30 persen pada tahun itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, target pengurangan sampah rumah tangga tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 108 Tahun 2019 tentang Kebijakan dan Strategi DKI Jakarta dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
"Kami punya Jakstrada, kebijakan strategis daerah, dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Ini target pengurangannya sampai 30 persen," ujar Andono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Kongres Sampah Jateng Hasilkan Rekomendasi Pembentukan Satgas Sampah
Berdasarkan Pergub Nomor 108 Tahun 2019, potensi peningkatan jumlah sampah rumah tangga dan targetnya pengurangannya terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2019 ini, potensi timbulan sampah rumah tangga diperkirakan 3,02 juta ton dalam setahun. Potensi timbulan sampah rumah tangga itu naik terus hingga 3,2 ton pada 2025.
Tahun ini, timbulan sampah rumah tangga ditargetkan berkurang 20 persen dan naik terus hingga berkurang 30 persen pada 2025.
Andono menyampaikan, salah satu cara untuk mengurangi sampah rumah tangga dan sejenisnya dilakukan dengan pola gerakan untuk mengurangi sampah di sumber.
Caranya, warga memilah sampah yang memiliki nilai ekonomi untuk diolah menjadi barang tertentu.
Baca juga: Siswa di Jakarta Bisa Punya Tabungan dengan Kumpulkan Sampah
Sampah yang memiliki nilai ekonomi juga bisa dijual ke bank sampah. Warga akan menerima imbalan berupa saldo tabungan setelah menjual sampahnya di bank sampah.
"Sampah-sampah tertentu itu masih punya nilai ekonomi yang bisa ditabung. Di sinilah ada kolaborasi antara dunia perbankan dengan Dinas Lingkungan Hidup mengurangi sampah di sumber dengan ditabung sampah anorganiknya," kata Andono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.