Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31.000 Petugas Amankan Pelantikan Presiden pada 20 Oktober Ini

Kompas.com - 15/10/2019, 16:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 31.000 personel gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah diterjunkan untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di Jakarta.

Rencananya, pelantikan akan digelar pada hari Minggu mendatang atau pada 20 Oktober 2019 di gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan di Polda Metro Jaya, Selasa (15/10/2019), bahwa personel gabungan itu diterjunkan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat termasuk, tamu negara asing yang akan menghadiri acara pelantikan.

Argo berharap kegiatan pelantikan bisa berjalan lancar.

Baca juga: Tidak Ada Unjuk Rasa Menjelang dan Pada Hari Pelantikan Presiden

"Dengan adanya pelantikan tersebut, untuk menjaga harkat dan martabat negara karena diliput media asing dan juga dihadiri oleh pimpinan negara-negara sahabat dan negara asing, dari Polda Metro Jaya sudah menyiapkan ada sekitar 31.000 personel gabungan," kata Argo.

Argo menjelaskan, personel itu akan dibagi dalam tiga ring pengamanan. Ring pertama yakni ruangan pelantikan di gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Personel Paspampres juga dikerahkan guna membantu pengamanan di ring pertama tersebut.

"Ring kedua di kawasan gedung DPR. Di sana ada anggota TNI dan Polri yang menjaga. Kemudian, ring ketiga juga ada di sekitar kawasan gedung DPR. TNI dan Polri juga yang menjaga di sana," ungkap Argo.

Pengawalan juga dikerahkan untuk mengamankan para tamu dari negara sahabat yang akan menghadiri acara pelantikan tersebut.

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI. Argo mengungkapkan, rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional.

Baca juga: DPR RI Siap Bersinergi dengan TNI-Polri Terkait Pelantikan Presiden

"Kemudian untuk lalu lintas nanti situasional dan sudah direncanakan oleh Ditlantas. Nanti kami akan melihat situasi seperti apa," ujar Argo.

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan akan menambah jumlah personel pengamanan saat pelantikan presiden dan wakil presiden.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan, alasan penambahan jumlah personel itu untuk mengantisipasi aksi terorisme seperti peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

"Kami perketat (pengamanan), mungkin yang dulunya sekian anggota, nanti ditambah dua kali lipat. Yang dulu biasanya 1.500 (personel lantas), sekarang (saat pelantikan) sebanyak 3.000-an anggota dikerahkan," kata Yusuf di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, hari Minggu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com