Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta yang baru, Wibi Andrino mengatakan fraksinya akan mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar meningkatkan kinerja dari nilai 5 ke 10.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut bahwa saat ini Anies baru mengeluarkan kemampuannya dengan skor 5 dari total skor 10.
"Kita dorong sama-sama. Kita ingin membantu Pak Anies untuk memaksimalkan dirinya. Kalau kata Pak Surya kan poinnya 5 dari 10. Masih ada 5 poin yang harus dikejar," ucap Wibi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Keboh Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).
Ia menyebut bahwa dari awal sikap Nasdem tidak pernah berubah terhadap pemerintahan Anies yaitu mengawal tetapi tetap mengkritisi kebijakan Anies yang tak sesuai.
Baca juga: Surya Paloh Sebut Siap Jadi Oposisi, Fraksi Nasdem: Itu Serius, Tidak Bercanda...
"Apalagi posisi DPRD sebagai mitra pemerintah tidak mengenal oposisi, otomatis kita harus paham dan masyarakat harus sadar bahwa (gubenur) Jakarta itu tidak bisa sendirian menyelesaikan masalah. Porsi DPRD juga sebagai pemberi masukan. Dan kritik itu perlu dan penting untuk disampaikan kepada Gubernur agar dia tidak berjalan sendirian," jelasnya.
Fraksi Partai Nasdem pun sempat bertandang ke ruangan Anies pada 9 September 2019 lalu.
Setelah bertemu Anies, Wibi menyatakan dukungannya mengenai rencana menempatkan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar.
Ia menyebutkan PKL bisa saja diberikan kesempatan berjualan di trotoar pada malam hari.
"Malam itu trotoar bisa dong dipakai buat orang berdagang, apa masalahnya? Apakah harus eksklusif digunakan pejalan kaki saja? Tidak," ujar Wibi.
Wibi menyampaikan, pemanfaatan trotoar untuk pedagang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Karena itu, Fraksi Nasdem menilai, trotoar bisa difungsikan untuk hal lain selain untuk pejalan kaki.
"Nasdem juga berpikir bahwa trotoar itu multifungsi ya, tidak hanya digunakan untuk pejalan kaki," kata Wibi.
Wibi bahkan pernah menyindir Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI yang menurutnya lebih sering mengkritik dan menyerang kebijakan Anies daripada merangkul Anies untuk bekerja sama-sama.
"Kita dorong sama-sama. Itu juga saya sampaikan kepada teman-teman PSI sempat ada diskusi, apa sebenarnya PSI ini mau arah ke depannya? Saya rasa-rasa mau serang-serang saja," ucap Wibi.
Baca juga: Dorong Anies Kerja Maksimal, Fraksi Nasdem Sindir PSI yang Suka Menyerang
Ia menyebut, jika terus menerus mengkritik akan menimbulkan konflik atau disharmonisasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Padahal menurut Wibi, tugas DPRD adalah menunjukkan kinerja yang baik bukan hanya mencari kesalahan dan menimbulkan kebencian.
"Kita DPRD yang baru ini harapannya adalah DPRD yang kerja bukan yang kerjanya hanya mencari kesalahan. Kalau kerjanya mencari kesalahan ya manusia pasti ada salahnya pasti dicari-cari pasti ada salah," jelasnya.
"Akhirnya yang menonjol adalah faktor kebencian itu sementara kita punya tanggung jawab moral kepada warga untuk menenangkan mereka. Ya jangan suudzon, husnudzon saja," tutur Wibi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.