Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kiat Penyintas Stroke Komaruddin Rachmat Kuat Jalan Kaki Bandung-Jakarta

Kompas.com - 28/10/2019, 19:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komaruddin Rachmat (65), penyintas stroke yang berjalan kaki dari Bandung ke Jakarta akhirnya mencapai Kota Bekasi pada Senin (28/10/2019).

Kini ia tiba di pengujung babak. Bertepatan dengan peringatan Hari Stroke Sedunia, Selasa (29/10/2019) besok, Komaruddin bakal berderap lagi, mengakhiri aksinya di Monas, Jakarta Pusat.

Kepada awak media, Komaruddin membagikan sejumlah kiat yang membuat fisik dan mentalnya mampu bertahan setelah empat hari jalan kaki dengan medan yang berubah-ubah.

Baca juga: Penyintas Stroke yang Jalan Kaki Bandung-Jakarta Tak Menyangka Sanggup Capai Bekasi

"Secara teori, biasanya kalau saat tryout, saya berjalan nonstop 12 km, setiap 12 km berhenti. Tapi kalau di aksi kali ini, saya 4 km berhenti, 4 km berhenti, kadang lima menit," jelas Komaruddin setibanya di perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Senin sore.

Setelah lewat 12 km, Komaruddin mengaku akan mengambil jeda cukup lama untuk kembali memperoleh tenaga. Ia mengklaim cukup disiplin dalam mengelola waktu. Berangkat dari pagi, istirahat jelang maghrib.

Tak hanya fisik, mental pun mesti terus dijaga, kata Komaruddin. Ia beruntung, aksinya ditemani oleh beberapa kawan dan tim medis yang membuatnya tak merasa kesepian.

Namun, di beberapa titik ketika lelah melanda dan perasaan ingin menyerah datang, itulah ujian mental yang bisa merobohkan fisik sesiap apa pun.

Baca juga: Kisah Komaruddin Rachmat Taklukkan Stroke

"Mental itu luar biasa berpengaruh," kata Komaruddin.

"Saya sebagai seorang muslim, saya zikir saja bolak-balik. Berserah diri kepada Allah," imbuhnya.

Komaruddin berujar, hal ini jitu untuk menjaga mentalnya tetap konsisten. Ia jadi tak terbebani oleh target maupun pikiran-pikiran lain soal kemungkinan sukses atau gagal. Ia jadi fokus menatah langkah demi langkah.

"Seandainya gagal, saya serahkan semua ke Allah. Kalau berhasil nanti, saya bersyukur, alhamdulillah," kata dia.

Dalam aksinya, Komaruddin yang mengaku terserang stroke tujuh tahun lalu itu ingin memberi motivasi kepada sesama penyintas stroke. Ia menganggap, siapa pun penyintas stroke sanggup menggapai kembali hidup yang sehat, seperti dirinya.

"Saya ingin memberi motivasi kepada para penyandang stroke di mana pun berada, dalam kondisi apapun menderitanya bahwa mereka  harus  selalu optimis dan semangat, karena stroke bisa dipulihkan. Contohnya adalah saya, bahkan insya Allah mampu jalan kaki Bandung-Jakarta," ungkap Komaruddin kepada wartawan ketika ditemui di Bekasi, Kamis (24/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com