Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siram Anjing dengan Cairan Kimia, Kakak Ipar Pemilik Sempat Tak Mengaku dan Tawarkan Rp 10 juta

Kompas.com - 05/11/2019, 20:09 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik enam anjing yang disiram cairan kimia, Jelli Weni Mongilala, mengatakan, kakak iparnya yang bernama Haris sempat tak mengaku jika ia yang menyiramkan peliharaannya tersebut.

“Dia sempat tidak ngaku, dia bilang bukan dia yang siram anjing itu tapi istrinya,” ujar Jelli, saat ditemui di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).

Namun, Jelli tak percaya begitu saja. Sebab, saat itu hanya Haris yang berada di dekat anjing-anjingnya.

Baca juga: Enam Anjing Disiram Cairan Kimia, Pelakunya Diduga Kakak Ipar Si Pemilik

Kala itu, Haris tengah mencuci tangannya sambil melihat ke arah anjing yang saat itu tengah merintih kesakitan dengan kondisi yang mengenaskan.

Jelli yang saat itu melihat anjing-anjingnya yang kulitnya mengelupas dan penuh luka pun langsung menanyakan kepada Haris.

“Saya tanya, anjing saya kenapa kok terkelupas kulitnya, terus kok nangis terus dia. Dia terus bilang kalau bukan dia,” kata Jelli.

Namun, beberapa saat kemudian Haris menunjukkan sikap berbeda. Ia malah mau mengganti anjing-anjing Jelli dengan uang.

Saat itu, Haris menawarkan Jelli uang sebesar Rp 10 juta.

“Sini saya ganti berapa sih, mana Rp 10 juta cukup tidak,” ujar Jelli menirukan Haris.

Baca juga: 5 Anjing Mati Disiram Cairan Kimia, Pelakunya Diduga Alami Gangguan Jiwa

Namun, Jelli tegas menolak uang itu. Sebab, menurutnya, anjing miliknya itu tak bisa diganti dengan uang.

Keselamatan anjing yang sudah selama empat tahun itu ia pelihara lebih penting daripada itu.

Akhirnya, Jelli pun melaporkan hal ini ke Yayasan Natha Satwa Nusantara terkait apa yang terjadi pada anjingnya untuk dibawa ke Klinik Hewan Cucu, Sunter, Jakarta Utara.

“Saya pokoknya sudah tidak mikir lagi mau dibayarin atau diganti dia. Yang jelas saya langsung lapor ke Yayasan Natha Satwa Nusantara atas apa yang terjadi pada anjing saya untuk dibawa ke klinik hewan,” katanya.

Sebelumnya, enam ekor anjing diselamatkan oleh Natha Satwa Nusantara dalam keadaan kritis.

Keenam anjing tersbeut mengalami luka bakar di sekujur tubuh setelah disiram cairan tertentu.

Diduga, cairan tersebut berbahan kimia sehingga menimbulkan efek fatal pada hewan-hewan itu.

Belakangan, dikabarkan lima di antaranya tewas.

Saat ini kasus tersebut pun sedang dalam penyelidikan di Polres Jakarta Pusat.
Baca juga: Yayasan Natha Satwa Nusantara Laporkan Kasus Penyiksaan Anjing di Jakpus ke Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com