"Dengan uang Rp 1 triliun itu bisa bangun banyak pipa air bersih, bisa bangun sekolah-sekolah yang saat ini rusak," ucap Anthony dalam kesempatan yang sama.
Anthony mengatakan Pemprov DKI harus bisa membedakan program prioritas dan non-prioritas.
Baca juga: Formula E 2020 Digelar di Kawasan Monas, Ini Rutenya
Menurutnya, Formula E bukan kegiatan prioritas karena tidak tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022 dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Pemprov DKI.
"Kalau mau memang jadi panggung semata, lebih baik pakai dana operasional beliau (Gubernur DKI Anies Baswedan) saja, jangan pakai uang kami semua," tutur Anthony.
Jika Pemprov DKI ingin menggelar Formula E untuk kampanye kendaraan listrik, Anthony menuturkan, ada cara lain yang lebih bijak yang bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta, seperti membangun charging station untuk kendaraan listrik atau membeli bus listrik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menyatakan, Pemprov DKI sudah memiliki kajian ekonomi terkait penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Berdasarkan kajian ekonomi tersebut, balapan Formula E akan menggerakkan ekonomi di Jakarta hingga Rp 1,2 triliun. Namun, dia belum memaparkan rincian kajian ekonomi yang dimaksud.
"Rp 1,2 triliun nilai yang didapat," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan