Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Kasus Minta Ginjal yang Gegerkan Siswa SDN Bambu Apus 02 Tidak Benar

Kompas.com - 11/11/2019, 17:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna telah memerintahkan jajarannya untuk mengecek kebenaran dugaan adanya ancaman ambil ginjal yang dilakukan oleh salah seorang pria tak dikenal terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 02, Pamulang, Tangerang Selatan.

"Jadi tadi anggota sudah ke TKP, sudah ke sekolah, bahkan orangtua murid dipanggil. Aksi (minta ginjal) tersebut tidak benar," kata Hadi saat dihubungi, Senin (11/11/2019).

Hadi menduga kasus tersebut merupakan kabar burung yang beredar. Menurut dia, tak ada pelaku kejahatan di tengah jalan dengan mudah meminta sebagian organ tubuh manusia.

"Orang sambil jalan minta ginjal itu bukan keseriusan. Artinya kan bukan kayak minta karet gelang. Ini harus hati-hati berita seperti ini," tuturnya.

Baca juga: Siswa SDN Bambu Apus 02 Digemparkan Ancaman Ambil Ginjal

Saat ini kepolisian telah meminta pihak sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap anak didiknya. Salah satunya saat jam pulang sekolah.

"kami minta datanya (laporan orangtua) saja, kami sampaikan ke kepala sekolah. Kalau misalnya ada lagi atau gimana bisa sampaikan ke kami," ucapnya.

Sebelumnya, ancaman ambil ginjal yang dilakukan oleh salah seorang pria tak dikenal terjadi saat para siswa SD tersebut pulang sekolah pada, Jumat (8/11/2019) pukul 11.00 WIB kemarin.

Aksi tersebut terjadi oleh siswa SDN Bambu Apus 02 kelas 3 berinisial DA (9) saat hendak pulang ke rumah yang tak jauh dari lokasi sekokah.

Tiba-tiba, DA dihampiri oleh salah satu pengendara sepeda motor matic yang tidak dikenalnya dengan menggunakan helm dan masker yang menutupi wajah.

Kepada DA, pria tersebut langsung mengancam untuk mengambil ginjal. DA saat itu ketakutan langsung melarikan diri ke rumah di komplek Depag, Bambu Apus, Pamulang, Tangserang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com