Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politeknik Negeri Jakarta Buka Program Khusus Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 15/11/2019, 10:57 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengenyam pendidikan masih merupakan angan-angan bagi para penyandang disabilitas. Mereka sulit menemukan kampus yang menyediakan jurusan khusus bagi mereka.

Mimpi mereka untuk berkuliah masih sulit untuk digapai lantaran para penyadang disabilitas membutuhkan perlakuan khusus dalam proses belajar mengajar.

Namun, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) membuat mimpi mereka untuk mengenyam pendidikan menjadi nyata. Kampus yang terletak di Depok, Jawa Barat membuka program pendidikan Manajemen Pemasaran untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK).

Politeknik Negeri Jakarta merupakan satu-satunya politeknik di Indonesia yang membuka program khusus bagi penyandang disabilitas.

Program pendidikan ini sudah ada sejak tahun 2013 yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No 96/F/0/2013 pada 17 April 2013.

Adapun pendiri pertama program MP-WNBK ini adalah Dewi Akbar, Ketua Prodi MP-WNBK yang pertama.

Anita Rahmawati, dosen MP-WNBK menjelaskan bahwa ada perbedaan dalam mengajar mahasiswa program ini dibanding mahasiswa pada program reguler.

“Cara mengajarnya secara umum, namun butuh waktu dan perhatian lebih ekstra dalam mendampingi mereka dibandingkan kelas reguler,” ujar Anita.

Dalam proses belajar-mengajar, Anita memberikan cara yang berbeda dalam mengajar tergantung jenis disabilitasnya.

Baca juga: Lowongan CPNS untuk Cumlaude dan Disabilitas, Ini Syaratnya

“Kalau mahasiswa tuna rungu biasanya lebih banyak teori atau tulisan dan menggunakan alat bantu yang menerjemahkan suara ke tulisan dalam proses belajar. Sedangkan kalau yang bermasalah dengan konsentrasi, maka harus lebih insentif mengajarnya,” katanya.

Anita menambahkan, dalam program ini, mahasiswa lebih banyak praktikum ketimbang teori. Ada empat konsentrasi yang dibuka di MP-WNBK, yakni art and craft, aplikasi komputer dan programming, desain grafis, dan seni.

Adapun jumlah dosen yang mengajar di program setara D III atau diploma ini terdapat 20 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Sedangkan jumlah mahasiswa yang aktif ikut perkuliahan adalah 70 orang.

Setiap tahun, program ini hanya menerima 20 orang saja.

Di awal perkuliahan, semester satu dan dua, mahasiswa khusus itu akan mengikuti mata kuliah, yaitu manajemen pemasaran sebagai proses observasi dalam menentukan minat dan bakat.

Kemudian di semester selanjutnya, para mahasiswa ini akan mengikuti mata kuliah sesuai konsentrasi yang diminati dengan arahan dosen.

Salah satu karya mahasiswa MP-WNBK (Kompas.com/Audia Natasha Putri) Salah satu karya mahasiswa MP-WNBK (Kompas.com/Audia Natasha Putri)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com