Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Alat Berat, Pemkab Bekasi Berhenti Angkut Sampah di Kali Jambe

Kompas.com - 15/11/2019, 11:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengangkutan sampah di Kali Jambe, Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang telah dilakukan sejak Senin (11/11/2019) sudah dihentikan sejak kemarin, Kamis (14/11/2019).

Pengangkutan dihentikan bukan karena sampah sudah terangkut seluruhnya, melainkan akibat tidak alat berat yang sesuai.

"Hari ini sudah off, jadi empat hari saja kerjanya. Kita menunggu backhoe. Iya 4 hari kerjanya. Kita tunggu backhoe lengan panjangnya dulu, karena ini hasilnya enggak maksimal," ujar Camat Tambun Selatan, Junaefi ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2019) pagi.

Sebagai informasi, sudah 330 ton sampah di Kali Jambe diangkut selama 4 hari. Sebanyak 25 petugas kebersihan dikerahkan setiap hari untuk mendorong tutupan sampah ke arah hilir tempat alat berat backhoe beroperasi.

Namun, backhoe itu pinjaman dari PT WIKA yang tak terpakai usai digunakan pada proyek kereta api cepat di hilir Kali Jambe.

Baca juga: 330 Ton Sampah Diangkut dari Kali Jambe Bekasi di Jatimulya

Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak punya backhoe. Backhoe lengan pendek milik PT WIKA itu hanya bisa beroperasi di hilir kali karena sulitnya medan.

"Kalau kita lanjutkan enggak efisien karena tutupan sampah masih panjang, kejauhan (petugas kebersihan) mendorongnya ke arah backhoe," ujar Junaefi.

Kini masih ada sekitar 200 meter sampah menutupi aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya. Junaefi berharap, tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa mengadakan satu unit backhoe lengan panjang.

Pasalnya, backhoe lengan panjang milik PT WIKA belum bisa dipinjam karena masih digunakan.

"Atau kalau misalnya ada hujan, dia mendorong sampah ke hilir mungkin bisa dilanjutin karena otomatis backhoe kecil bisa," tutup Junaefi.

Baca juga: Kali Jambe yang Kembali Ditutupi Sampah, Tiga Kali dalam Tiga Bulan...

Riwayat Kali Jambe di Kabupaten Bekasi begitu menyedihkan. Dalam tiga bulan terakhir, tiga kali pula Kali Jambe ditutupi oleh sampah anorganik lebih dari 100 meter.

Pada September 2019 lalu, aliran Kali Jambe di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan ditutupi sampah plastik akibat adanya TPS (tempat penampungan sampah sementara) liar.

Akhir Oktober 2019, aliran Kali Jambe di Desa Satriajaya, Tambun Utara kembali ditutupi sampah. Penyebabnya, sampah kiriman dari arah hulu selepas hujan turun deras.

Kini, sejak Minggu (10/11/2019), aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya, Tambun Utara ditutupi sampah sepanjang 1 kilometer.

Sampah sebelumnya sudah mengendap di aliran kali yang airnya surut, namun kian parah ketika datang sampah kiriman selepas hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com