JAKARTA, KOMPAS.com - Aurel, siswi SMPN 229 Jakarta Barat yang menjadi korban penyiraman cairan kimia sudah kembali sekolah seperti biasa.
Estri, ibu dari Aurel mengatakan anaknya sudah kembali mengikuti pelajaran di sekolah sejak Rabu (13/11/2019) lalu.
"Aurel mulai masuk dari Rabu masuk, lalu Kamis enggak masuk karena ada panggilan dari polisi. Terus hari Jumat masuk karena ada perayaan Maulid sampai dengan sekarang masuk," ucap Estri saat ditemui di Jalan Panjang No. 31 RT010/10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (18/11/2019).
Pasca kejadian penyiraman cairan kimia, Aurel tidak langsung sekolah karena harus mememuhi panggilan polisi dan pemeriksaan di rumah sakit.
Setelah menjalani perawaran dan pemeriksaan tiga kali di salah satu rumah sakit swasta, kini luka bakar yang mengenai tangan kiri Aurel sudah membaik.
Baca juga: Psikolog: Pelaku Penyiraman Air Keras di Jakbar Melakukan Dengan Sadar
"Luka sudah membaik dan anaknya juga sudah ceria. Sejauh ini saya kasih dorongan ke Aurel supaya jangan pernah takut sih," kata Estri.
Meski sudah dimotivasi, kata Estri, putrinya masih tetap merasa takut. Terbukti, beberapa kali Aurel meminta dijemput sepulang sekolah.
"Aurel sekarang minta dijemput kalau pulang sekolah, kemarin-kemarin kan pulang naik ojek online atau mikrolet ya," ujar Estri.
Seperti diketahui, Aurel dan Prameswari menjadi korban penyiraman air keras pada Selasa (5/11/2019) lalu. Aurel mengalami luka cukup serius di bagian bahu, tangan dan badan setelah terkena cairan kimia itu.
Sementara rekannya Prameswari mengalami luka bakar ringan di bagian tangan.
Kini polisi pun sudah menangkap tersangka penyiraman cairan kimia atas nama FY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.