JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara Slamet Riyadi mengaku membutuhkan waktu satu minggu lagi untuk membersihkan puing-puing bekas penggusuran Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kalau saya perkirakan sehari 10 truk, ya mungkin minggu depan sudah bersih," kata Slamet di lokasi penggusuran, Rabu (20/11/2019).
Ia mengatakan, sampah-sampah yang ada di sekitar saluran air yang diokupasi warga sudah lama tertimbun. Belum lagi puing-puing kayu dan batu bekas bangunan yang kini masih menumpuk.
Baca juga: 820 Meter Kubik Sampah di Lokasi Penggusuran Sunter Agung Dibuang ke TPST Bantargebang
Untungnya, Sudin LH Jakarta Utara dibantu oleh SKPD lain dalam membersihkan lahan tersebut.
"Di ujung ada sampahnya juga, selama ini ada di saluran. Kita sudah angkut. Kalo lumpur itu kewajiban SDA (Sumber Daya Air)," ucap Slamet.
Ia menjamin, barang yang diangkut oleh Sudin LH hanyalah sisa puing-puing. Sementara barang pribadi warga sudah diangkut sendiri oleh mereka.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Utara menggusur sejumlah bangunan semi permanen yang berdiri di lokasi tersebut pada Kamis (14/11/2019) lalu.
Penggusuran ini melibatkan 1.500 personel gabungan dari kepolisian, TNI, satpol PP dan PPSU.
Penggusuran dilakukan guna mengembalikan fungsi saluran air yang terhambat akibat di okupasi warga dan memperbaiki akses jalan yang ada di lokasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.