Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Pangkas Kota Tangerang Sudah Disosialisasikan di 10 Kecamatan

Kompas.com - 21/11/2019, 18:09 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Aplikasi Gampang Ngurus Berkas (Pangkas) sudah disosialisasikan kurang lebih di 5.000 RT RW (Rukun Tetangga dan Rukun Warga) untuk mempermudah pengurusan berkas ke masyarakat.

"Sudah ada 10 Kecamatan, sisanya tiga kecamatan lagi," ujar Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Mulyani saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/11/2019).

Mulyani juga menjelaskan, Pangkas merupakan aplikasi yang dicipta untuk memudahkan pelayanan publik, yang selama ini dinilai memakan waktu lama, mahal, dan tidak transparan.

"Dengan perkembangan IT, kami coba semua cepat murah dan transparan menggunakan aplikasi," ujar dia.

Tujuannnya pembuatan aplikasi Pangkas, lanjut Mulyani, tentu tidak untuk gaya-gayaan saja. Akan tapi ingin meningkatkan kualitas pelayanan publik. Lebih cepat, murah dan efisien.

Baca juga: Pemkot Tangerang Luncurkan Aplikasi Gampang Ngurus Berkas

"Masyarakat menikmati kepuasan pelayanan dari kita. Karena kita kan pelayan masyarakat," kata dia.

Mulyani juga mengatakan, validasi Ketua RT RW dalam surat keterangan yang diajukan via aplikasi Pangkas bisa digunakan dan merupakan tanda validasi yang sah.

"Untuk tingkat lurah dan kecamatan bisa minta stempel basah, tapi untuk RT RW cukup dari aplikasi," jelas Mulyani.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang luncurkan aplikasi untum mempermudah masyarakat mudah mengurus berkas-berkas administrasi.

Aplikasi tersebut dinamakan Gampang Ngurus Berkas atau disingkat Pangkas.

Aplikasi tersebut melayani beragam berkas administrasi seperti surat pengantar kelakuan baik, surat izin keramaian, surat keterangan kematian, surat keterangan belum menikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com