Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Manggarai, Polisi Tembakkan Gas Air Mata untuk Bubarkan Massa

Kompas.com - 01/12/2019, 22:31 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran kembali terjadi di sekitar Stasiun Manggarai, yakni di perbatasan antara Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, pada Minggu (1/12/2019) malam. Belum diketahui penyebab tawuran tersebut.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa tawuran tersebut.

"Iya (kami tembakkan gas air mata)," ujar Kapolsek Metro Menteng Kompol Guntur Muhammad Tariq saat dikonfirmasi Kompas.com.

Menurut Guntur, massa yang melakukan tawuran sudah berhasil dibubarkan. Situasi di sekitar lokasi saat ini sudah kondusif.

"Sudah aman," kata Guntur.

Tawuran antarkelompok masyarakat ini sempat mengganggu perjalanan kereta rel listrik (KRL) commuterline.

Baca juga: Tawuran di Manggarai Kembali Pecah dan Ganggu Perjalanan KRL

Perjalanan KRL dengan nomor KA1217 rute Bogor-Jakarta Kota sempat terganggu.

Perjalanan KRL dari Bogor hanya sampai Stasiun Manggarai dan kembali ke Bogor.

Perjalanan KRL dengan nomor KA1579 rute Bogor-Angke juga hanya sampai Stasiun Manggarai.

Sementara perjalanan KRL nomor KA1580 rute Angke-Manggarai dibatalkan.

Perjalanan KRL kembali normal pada pukul 21.25 WIB.

Bukan sekali ini saja tawuran di Manggarai mengganggu lalu lintas KRL.

Tawuran antarwarga yang pecah di depan Pasar Raya Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2019) lalu mengakibatkan KRL dari arah Stasiun Sudirman dan Stasiun Cikini tertahan dan tidak dapat masuk Stasiun Manggarai.

Hal ini disebabkan banyaknya kerumunan warga di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com