TANGERANG, KOMPAS.com - Sepinya penumpang Kereta Bandara menuju Bandara Soekarno-Hatta dimanfaatkan para karyawan asal Tangerang yang hendak menuju kantornya di Jakarta.
Mayoritas penumpang Kereta Bandara justru bukan penumpang yang hendak menuju bandara.
Salah satunya adalah Arief, karyawan swasta. Ia memilih kereta Bandara Soekarno-Hatta sebagai kendaraan menuju kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta.
"Lebih nyaman yang pasti, saya kerja di Kuningan," ujar Arief saat ditemui Kompas.com di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, Jumat (29/11/2019).
Arief rela merogoh kantong sedikit lebih dalam untuk merasakan kenyamanan di perjalanan menuju kantor.
Ia sudah enam bulan belakangan menumpang kereta bandara. Sebelumnya, Arief menggunakan KRL.
Selain kenyamanan, ada juga promo yang menjadi pertimbangan pria asal Tangerang ini memilih kereta bandara.
"Bukan hanya pas lagi promo, tapi juga bisa kolektif lebih murah harganya," lanjut dia.
Kenyamanan
Kepala Stasiun Batu Ceper, Angga Rahadian mengatakan, jika dikalkulasikan, sekitar 1.000 penumpang tiap harinya naik KA Bandara melalui Stasiun Batu Ceper ke arah Jakarta.
Sedangkan penumpang menuju Bandara Soekarno-Hatta hanya sepertiganya.
Seperti data penumpang pada Rabu (27/11/2019). Jumlah penumpang yang naik dari Batu Ceper mencapai 1.331 orang.
"Ke arah BNI City (Sudirman) 766 penumpang, Batu Ceper-Manggarai 115 penumpang, Batu Ceper-Duri 138 penumpang. Sedangkan untuk penumpang dengan tujuan Batu Ceper-Bandara Soekarno Hatta hanya terdata sebesar 312 orang saja," ujar Angga.
Sementara itu, penumpang Kereta Bandara yang datang ke Batu Ceper mencapai 1.572 orang pada hari yang sama.
Menurut Angga, ada beragam alasan yang dilontarkan para penumpang memilih KA Bandara menuju Jakarta.
Mayoritas karena Kereta Bandara lebih nyaman dibanding KRL.
"Mereka mau mengeluarkan uang lebih karena lebih nyaman dari KRL. Mereka lebih suka, walaupun dengan harga yang lebih tinggi," jelas dia.
Tak sejalan tujuan awal
Kondisi tersebut menuai kritik dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Sekjen MTI, Harya Setyaka mengatakan, Kereta Bandara yang digunakan untuk hilir-mudik para pekerja justru membiaskan tujuan awal dibuatnya Kereta Bandara.
"Tujuan itu tidak tercapai, ada tujuan lain yang justru tercapai," kata dia.
Pria yang akrab disapa Koko ini mengatakan, tujuan awal diluncurkannya Kereta Bandara agar pergerakan masyarakat menuju Bandara Soekarno-Hatta bisa berkurang di ruas-ruas jalan raya.
"Problemnya kan adalah rencana awalnya kereta bandara agar lebih banyak pergerakan ke bandara tidak membebani jaringan jalan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.