Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Tangerang Darurat Tawuran Pelajar

Kompas.com - 03/12/2019, 18:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indardi menyatakan bahwa Kabupaten Tangerang saat ini dalam status darurat tawuran antar pelajar.

Ade mengatakan, darurat tawuran dinyatakan setelah tewasnya pelajar SMP Pembangunan Tigaraksa saat tawuran di kawasan Olek, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Kamis, 28 November 2019. 

"Tawuran antar pelajar di wilayah hukum Polresta Tangerang semakin meresahkan masyarakat. Ini masuk darurat tawuran," kata Ade dalam keterangan pers, Selasa (3/12/2019).

Status darurat tawuran di wilayah hukum Polresta Tangerang tersebut, lanjut Ade, juga dilihat dari dua kasus tawuran yang merenggut nyawa pelajar selama kurun waktu tiga minggu terakhir.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Tawuran di Manggarai

"Selama tiga minggu saya bertugas, sudah ada dua pelajar yang meninggal akibat tawuran," jelas Ade.

Korban tawuran terakhir di Kabupaten Tangerang diketahui bernama Oka Pratama. Siswa SMP Pembangunan Tigaraksa ini tewas akibat mendapat luka sabetan senjata tajam jenis celurit dipunggung yang menembus dada.

Oka meninggal setelah luka sabetan cerurit tersebut memutuskan urat nadinya dan luka di bagian paru-paru bagian kiri.

Saat ini kepolisian sudah menetapkan 10 orang tersangka. Dari sepuluh tersangka, sembilan di antaranya masih di bawah umur.

"Satu orang usia dewasa," kata dia.

Ade mengatakan, pelaku tawuran ini pun merupakan pelajar lintas kecamatan. Bukan hanya Kecamatan Tigaraksa dan Jambe, melainkan dari Kecamatan Cisoka, Panongan, Cikupa dan Balaraja.

Baca juga: Manggarai dan Tawuran Pemuda yang Jadi Tradisi...

"Rombongan korban sedikit, rombongan pelaku banyak. Sepakat untuk berkelahi disertai dengan celurit, gir motor, tongkat golf dan kayu," tutup Ade.

Ade juga telah meminta anggotanya untuk aktif bersosialisasi ke sekolah-sekolah untuk meredam situasi balas dendam di kalangan pelajar.

Salah satunya dengan menjadi pembina upacara di setiap SMP dan SMA, hal ini untuk menekan angka tawuran pelajar di wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com