Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pembangunan Trotoar, Tempat Parkir Ruko di Kawasan Kemang Menyempit

Kompas.com - 04/12/2019, 15:05 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pelaku usaha mengeluhkan pembangunan trotoar yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Mereka mengeluh lantaran pembangunan trotoar memakan lahan tempat usahanya sehingga tempat parkir untuk pelanggan menjadi sempit.

Kompas.com pun sempat menelusuri beberapa lokasi usaha yang ada di sepanjang jalan Kemang Raya. Dari pantauan Kompas.com, banyak pembangunan trotoar yang dilakukan tepat di depan ruko.

Salah satunya ruko Kemang 15. Dari pantauan Kompas.com di lokasi, beberapa sisi yang sebelumnya jadi tempat parkir sedang dibongkar untuk pembangunan trotoar.

Tampak hanya dua kendaraan roda dua yang terparkir di depan toko.

Baca juga: Pengusaha Merasa Dipaksa Tanda Tangan PKS Revitalisasi Trotoar di Kemang

Aris selaku petugas keamanan ruko mengatakan tidak banyak kendaraan yang bisa parkir di halaman ruko selama pembangunan trotoar ini.

"Biasanya yang parkir di sini bisa sampai 14 mobil. Kalau trotoar sudah jadi mungkin hanya bisa lima kendaraan," kata Aris saat ditemui di depan ruko Kemang 15, Rabu (4/12/2019).

Akses masuk ke dalam parkiran pun menyempit lantaran sedang dilakukan pembangunan trotoar. Alhasil banyak pengunjung ruko yang mayoritas nasabah salah satu bank swasta mengeluhkan hal tersebut.

Tidak jarang juga para pengunjung ruko kehabisan tempat untuk memarkirkan kendaraannya.

"Kadang nasabah ada yang enggak kedapatan parkir. Biasanya saya arahkan ke tempat parkir sebelah. Banyak yang mengeluh," ucap dia.

Dia berharap ada solusi lain dari pihak pemerintah setempat terkait menyempitnya lahan parkir di ruko tempat dia bekerja.

Baca juga: Pengusaha Keluhkan Pembangunan Trotoar di Kemang

Sebelumnya, Kamilus Elu selaku kuasa hukum dari perwakilan pengusaha di kawasan Kemang mengatakan banyak dari kliennya yang mengeluhkan pembangunan trotoar.

Karena pelebaran trotoar tersebut, aktivitas usaha di sana menjadi terganggu.

"Misalkan tanah mereka kan ada untuk parkir. Setelah dibuat trotoar yang tadinya parkir empat mobil jadi satu mobil," kata Kamilus.

Tidak hanya itu, dirinya juga menyoroti beberapa trotoar yang sudah ada sejak semula. Para pengusaha tidak bermasalah dengan trotoar yang sudah ada, namun mereka mulai terganggu jika trotoar ditinggikan.

Akibatnya, akses para pelanggan ke setiap toko atau tempat usaha yang ada di sana pun terhalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com