Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Menteng Pulo 2 di Malam Hari, Jadi Tempat Kumpul Anak Muda hingga Narkoba

Kompas.com - 07/12/2019, 13:04 WIB
Anggita Nurlitasari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta rupanya tak hanya dijadikan tempat penguburan. Di tengah terbatasnya lahan yang ada, TPU bahkan kerap menjadi tempat bermain anak kecil hingga remaja dewasa.

Namun, sayangnya, di TPU ini pula sejumlah kasus pidana bermula. 

Penduduk yang tempat tinggalnya berdampingan dengan TPU Menteng Pulo 2, Menteng Pulo Raya, Jakarta Selatan mengetahui adanya aktivitas di malam hari yang adai di TPU itu.

Salah seorang pemilik warung yang juga penjaga makam, Dedi, menuturkan TPU Menteng Pulo 2 kerap dijadikan ajang muda-mudi berkumpul di malam hari. 

"Ada tawuran anak remaja semalam bawa mandau (senjata tradisional Dayak), saya simpan. Ada juga yang pacaran saya todongin mulu supaya jera," ujar Dedi.

Baca juga: Tangan Jahil Beraksi Tiap Malam, Coret-coret Makam di TPU Menteng Pulo 2

Dia juga mengaku resah dengan aktivitas muda-mudi di malam hari itu. Misalnya saja, banyaknya remaja yang menjadikan areal pemakaman sebagai tempat untuk berduaan.

Semenjak ditegur oleh penjaga makam, para remaja tanggung itu masih belum jera. Namun, mereka kini memilih areal pemakaman yang lebih gelap agar menyulitkan petugas menemukan mereka. 

Selain dijadikan lokasi berkumpul muda-mudi, TPU Menteng Pulo 2 juga dijadikan lokasi untuk mengonsumsi narkoba.

Hal tersebut dibenarkan oleh Dedi yang juga menemukan dua alat suntik sebelum adanya penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian terkait.

"Kemarin itu baru saja digerebek polisi tempat narkobanya. Saya menemukan dua alat suntik yang masih ada darahnya karena takut terkena virus, saya kubur saja di tanah," katanya.

Hal tersebut menimbulkan banyak kerugian yang dirasakan oleh penjaga makam sekitar. Akibatnya, makam-makam banyak yang rusak bahkan ada yang terkena coret-coret. Coretan ini diduga dilakukan para muda-mudi itu.

Dengan kondisi ini, penjaga makam yang ada di lokasi tersebut juga berharap adanya kegiatan patroli yang dilakukan oleh pihak keamanan untuk menjaga situasi dan kondisi di sekitar TPU untuk mencegah terjadinya kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com