Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azura Luna Pernah Pakai Nama Ibrahim

Kompas.com - 13/12/2019, 09:21 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Penipu lihai asal Indonesia, Azura Luna rupanya tidak hanya pandai berbohong soal harta. Dia juga kerap mengganti – ganti namanya di setiap tempat yang berbeda.

Hal tersebut dikatakan L (60), salah satu orang yang sempat mengenal Azura di Indonesia.

Dalam perjalananya sebagi penipu ulung, Azura sempat mengganti nama dengan Ibrahim.

“Memang namanya suka berubah - ubah sih. Setahu saya dulu namanya pakai ibrahim atau ganti lagi,” ucap L dikonfirmasi, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Kisah Azura Luna, WNI asal Kediri yang Disebut Lakukan Penipuan di Hong Kong

L pertama kali mengenal Azura pada 2002. L sudah curiga dengan Azura lantaran sering bercerita soal statusnya sebagai orang kaya.

Azura sering berceita jika dirinya mewarisi harta yang melimpah dari seorang ibu yang kaya raya.

Dia bahkan mengaku memiliki rumah belasan kamar di luar negeri.

Setelah berusaha mencari tahu, ternyata sedikit demi sedikit L mengetahui semuanya adalah kebohongan.

Belakangan, Azura mengaku dirinya tidak punya ayah. Dengan alasan itu, dia meminta kepada L dan suami agar diangkat sebagai anak.

Permintaan itu disampaikan Azura pada 2002.

Baca juga: Azura Luna Kerap Mengaku Jadi Anak Angkat Pemilik Rumah Mewah di Kemang

L menduga, Azura meminta hal itu agar bisa dibantu dalam segi ekonomi.

Lantaran sudah membaca adanya niat buruk, L menolak mengangkat Azura jadi anaknya.

Meski demikian, L mengizinkan Azura memakai alamat rumahnya di perumahan Kemang, Jakarta Selatan, untuk identitas di KTP.

Namun, Azura tidak pernah menginap di rumah L. Dia hanya pernah mampir selama lima kali sebelum akhirnya Azura pergi ke Hongkong.

Baca juga: Azura Luna Sang Penipu Mengaku Lulusan Harvard dan Brown University

Azura Luna kini sedang diperbincangkan di media atas kasus penipuan. Dia dikenal sebagai penipu ulung.

Dengan tipu dayanya, dia dapat mengelabui beberapa pengusaha di berbagai negara.

Azura juga melakukan penipuan dengan modus berjualan tas palsu, perhiasan, hingga menggelapkan sejumlah uang.

Dia pun dikenal mudah berkamuflase dengan orang kalangan atas dengan cara kerap menghadiri acara–acara yang didatangi kalangan atas.

Di acara itulah dia mengumbar kisah bahwa dia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia sehingga para korbanya percaya.

Kini, perlahan kedoknya terbuka. Kepolisian Hongkong tengah membongkar kasus penipuan yang Azura lakukan selama ini.

Penyidikan tersebut dilakukan atas dasar laporan dari beberapa orang yang menjadi korban Azura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com