Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Temuan Ular, RSU Tangsel Sediakan Serum Anti Bisa

Kompas.com - 16/12/2019, 18:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ramainya kemunculan ular belakangan terakhir membuat Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan menyediakan serum anti bisa.

Sedikitnya ada 50 serum anti bisa ular yang disediakan untuk mengobati masyarakat yang terkena gigitan ular.

"Alhamdulillah di RSU kota Tangsel ketersediaannya ada sekitar 50 lebih untuk jenis ular berbisa," ujar Kepala Seksie Penunjang Medis Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel Lydia Ita Kumala, saat dihubungi, Senin (16/12/2019).

Menurut Ita, untuk bulan Desember 2019 sudah ada dua orang pasien yang terkena gigitan ular berbisa datang ke RSU Kota Tangerang Selatan.

Namun, saat ini kedua pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.

"Kalau yang digigit ular itu saya kurang tahu siapa dan orang mana karena langsung ditangani di IGD, kalau tidak salah satu di antaranya warga Rawabuntu dan Kademangan," tutur Ita.

Dalam mengatasi korban yang terkena gigitan, serum anti bisa ular yang disuntikkan dapat bekerja efektif dalam kurun waktu delapan jam.

"Memang efektif untuk yang terkena bisa kurang dari 8 jam. Saat ini serum anti bisa ular hanya didapati pada dua rumah sakit. Di RSU Tangsel dan Eka Hospital. Kalau di Jakarta ada di RS Fatmawati," papar dia.

Baca juga: Ular Kobra Juga Muncul di Sebuah Apartemen di Cengkareng

Ita memaparkan bagaimana pertolongan pertama jika masyarakat ada yang tergigit ular. Orang tersebut harus menghindari aktivitas berlebih dan segera dibawa ke rumah sakit.

"Jangan terlalu banyak gerak, contoh di bagian tangan digigit ular, kita buat penanganan dari ujung jari hingga ujung pundak dengan cara meletakan dua bilah papan di tangan dan diikatkan untuk mengurangi pergerakan," kata Ita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com