Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Jalan Protokol Tergenang Usai Hujan, Ini Penyebabnya Kata Kadis SDA

Kompas.com - 17/12/2019, 18:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah jalur protokol di Jakarta banjir setelah diguyur hujan deras pada Selasa (17/12/2019) siang hingga sore ini.

Kawasan yang sempat tergenang yakni FX Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini mengatakan jalur protokol ini tergenang karena besarnya curah hujan yang membuat air lambat masuk ke saluran air.

"Sebagian besar karena antrean air yang masuk ke mulut-mulut (saluran) air lama. Kalau dicek kondisi saluran tidak bermasalah, itu proses banjirnya juga sekitar 20 hingga 30 menit," ucap Juaini saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Banjir di 19 Ruas Jalan dan 8 RW di Jakarta Sudah Surut

Menurut Juaini, curah hujan hari ini memang terbilang cukup besar hingga membuat beberapa titik di Jakarta tergenang.

"Dan kondisi curah hujannya juga cukup tinggi dan lama ada sekitar 2 jam-an," jelasnya.

Diketahui pada pukul 16.31 WIB, ada 19 ruas jalan yang tergenang di Jakarta. Berikut adalah data 19 titik yang sempat tergenang air:

Jakarta Selatan:

1. Jalan Prof Dr Satrio: 10-20 sentimeter

2. Jalan Jenderal Sudirman: 10-40 sentimeter

3. Jalan Gatot Subroto: 10-30 sentimeter

4. Jalan Kapten Tendean: 5-15 sentimeter

5. Jalan HR Rasuna Said: 10-20 sentimeter

6. Jalan Denpasar Raya: 10-30 sentimeter

7. Jalan Pasar Kebayoran Lama: 10-35 sentimeter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com