Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Optimistis Konflik GKI Yasmin Selesai di Periode Kepemimpinannya

Kompas.com - 24/12/2019, 17:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto optimistis konflik persoalan pendirian tempat ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin akan selesai di periode kedua kepemimpinannya.

Bima mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama belasan tahun itu.

Menurut dia, ada perkembangan signifikan dalam penyelesaian kasus intoleransi tersebut.

"Kita sepakat tidak lagi fokus pada perdebatan masa lalu yang akan menghambat proses penyelesaian.  Proses masa lalu diganti proses masa depan. Karena bertahun-tahun kita berdebat soal persepktif hukum masa lalu," ucap Bima, Selasa (24/12/2019).

Baca juga: Komnas HAM Sebut Dukungan Masyarakat akan Pembangunan GKI Yasmin Meluas

Saat ini, kata Bima, telah terbangun kesepahaman persepsi dari pihak-pihak yang terlibat bahwa penyelesaian masalah harus berorientasi ke depan.

Ia mengakui konflik selama 16 tahun itu menjadi batu ganjalan bagi Pemkot Bogor.

Untuk menyelesaikan masalah itu, sambung Bima, telah dibentuk tim khusus bernama Tim Tujuh.

Tim yang beranggotakan tujuh orang itu bertugas melakukan pembahasan untuk mencari penyelesaian masalah tersebut.

"Pembahasan selama setahun terakhir dilakukan oleh tim ini secara rutin. Mereka melakukan analisa terkait situasi yang sedang berkembang, untuk menemukan rekomendasi penyelesaian yang bisa diterima oleh semua pihak,” mata Bima.

Sementara itu, perwakilan dari Komnas HAM Muhammad Choerul Anam mengapresiasi dan mendukung Pemkot Bogor dalam penyelesaian masalah tersebut.

Anam mendorong, agar penyelesaian dilakukan dengan cara berdialog.

Baca juga: Menunggu Janji Bima Arya Selesaikan Polemik GKI Yasmin...

"Kita dukung Pemkot dan GKI Yasmin untuk menemukan jalan terbaik. Kasus ini sudah terjadi dan tinggal cari jalan terbaiknya, Komnas HAM memohon kepada Pemkot, GKI, MUI, masyarakat untuk mendukung semua upaya membangun harmoni di Kota Bogor," kata Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com