Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kebersihan Monas Berharap Sampah Berkurang Saat Perayaan Tahun Baru 2020

Kompas.com - 31/12/2019, 12:21 WIB
Tia Astuti,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sehingga ketika petugas masih berusaha membersihkan sampah sisa perayaan tahun baru, pengunjung yang baru sudah datang lagi.

Hal lain yang membuat Siska dan Aming senang Monas tak lagi jadi pusat perayaan malam tahun baru.

Menurut Siska, sampah-sampah yang sulit untuk dibersihkan adalah tisu, puntung rokok, dan kertas-kertas dari letupan petasan.

Perayaan tahun baru di penghujung tahun biasanya bertepatan dengan musim hujan dan ketiga benda tadi mudah robek apabila kena air.

"Waktu perayaan tahun baru 2018 kemarin hujan, kan. Susah banget bersihin tisu, bekas petasan, sama puntung rokok karena dipungut ancur, disapu apalagi lebih ancur," tambah Siska.

Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta saat Malam Tahun Baru 2020

Keterbatasan alat, bala bantuan datang

Siska menjelaskan kalau proses pembersihan sampah sisa perayaan tahun baru selalu dibantu oleh pihak PPSU alias pasukan oranye dan Damkar (Pemadam Kebakaran).

"Bantuan mesin-mesin gitu dari PPSU. Soalnya tahun-tahun lalu Monas belum punya mesin penyedot sampah. Sekarang udah punya, baru mau dipakai besok (perayaan tahun baru 2020)." ujar Siska.

"Biasanya kita manggil blangwir (Petugas Damkar) buat bantu nyemprot conblock," tambah Siska.

Penyemprotan conblock oleh Damkar ini adalah untuk membantu membersihkan conblock yang dipenuhi tanah kalau perayaan tahun baru bersamaan dengan turunnya hujan.

Aming menambahkan, biasanya sampah sisa perayaan tahun baru bisa masuk ke dalam 10 truk besar.

Truk-truk itu akan bolak-balik menjemput sampah ke Monas hingga semua sampah di Monas bersih terangkat dari tanah.

Ratusan petugas lembur demi Monas bersih

Menurut Siska, jumlah petugas kebersihan yang dikerahkan bisa sampai 500 orang.

Belum lagi ditambah dengan bantuan dari PPSU dan Damkar.

Untuk petugas kebersihan Monas sendiri ada yang bekerja selama 24 jam sejak pukul 00.00 tanggal 1 Januari dan ada yang baru mulai sejakl pukul 05.00 pada 1 Januari.

"Yang dikerahin 24 jam itu laki-laki, kalau perpemuan baru disuruhnya mulai dari pukul 05.00 pas tanggal 1 Januari," ujar Siska.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com