Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Penghulu Harus Naik Perahu hingga Digendong ke Rumah Mempelai

Kompas.com - 02/01/2020, 20:56 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan Feri Eko Susanto (28) dan Syifa Fauziah (22) melangsungkan pernikahan di tengah kepungan banjir yang melanda Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kediaman mereka memang tak tersentuh banjir, tapi akses menuju rumah pasangan itu harus melewati genangan yang ketinggiannya mencapai 90 sentimeter.

Samiih (40), ibunda mempelai wanita mengatakan, demi berlangsungnya pernikahan putrinya, penghulu dari KUA Kelapa Gading harus dijemput menggunakan perahu milik BPBD DKI Jakarta.

"Iya tadi penghulunya sampai naik-naik perahu buat ke sini," kata Samiih kepada Kompas.com, Rabu (2/1/2020).

Pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading yang masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020)KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Pasangan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading yang masih tetap berlangsung meski terkepung banjir pada Kamis (2/2/2020)

Baca juga: Terkepung Banjir di Kelapa Gading, Pasangan Ini Tetap Langsungkan Pernikahan

Penghulu tersebut dijemput di Jalan Gang Masjid, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara menuju rumah yang ada di gang yang ada di Jalan Inspeksi. Jarak dari jalan tersebut menuju rumah kurang lebih 100 meter.

Sesampai di gang rumah Samiih, perahu tidak bisa masuk karena ukuran jalan yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan sepeda motor.

Agar menjaga si penghulu tetap kering dari banjir, keluarga mempelai menggendong penghulu tersebut.

"Sampai digendong tadi di depan sini sampai ke rumah," ujar Samiih.

Akhirnya, ijab kabul pun terlaksana dengan lancar, sehingga Feri dan Syifa resmi menjadi sepasang suami istri.

Feri mengaku sempat was-was hujan lebat yang terjadi sehari sebelum pesta pernikahannya merendam rumah mereka.

Baca juga: [VIDEO] Berkunjung ke Pesta Pernikahan yang Terkepung Banjir

"Penginnya sih terang, ya tapi namanya cuaca disyukuri aja," kata Feri.

Namun karena pernikahan tersebut sudah direncanakan sejak 7 bulan sebelumnya, acara harus tetap berlangsung.

Undangan-undangan yang datang ke kediaman mereka juga harus menempuh jalur yang sama dengan si penghulu.

Meski kawasan itu tengah dirundung bencana, hari ini tetaplah menjadi hari bahagia bagi si pengantin baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com