Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Korban Terjepit Bus Damri: Saya Enggak Mau Ingat, Untung Saya Masih Hidup

Kompas.com - 07/01/2020, 14:45 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Nurlela, perempuan yang terjepit antara pagar pembatas jalan dengan shuttle bus Damri di Bandara Soekarno-Hatta, mengaku trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya pada Minggu (5/1/2020).

"Enggak, saya enggak mau ingat, untung saya masih hidup aja," kata dia saat ditemui Kompas.com di di klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020).

Nurlela terlihat masih dalam kondisi lemah.

Wajah bagian kanannya memar dan membengkak. Tangannya dibalut perban kain dan beberapa bagian tangannya menghitam.

Baca juga: Kronologi Perempuan Terjepit Bus Damri di Halte Soekarno-Hatta

Dia sedikit bercerita pada Kompas.com bahwa kejadian yang menimpanya tersebut kemungkinan karena bus berjalan cepat di tikungan TOD Halte Shutle Bus Bandara Soekarno-Hatta.

"Kencang, biasanya kalau ada bus, ada lihat orang jalan busnya berhenti," kata Nurlela.

Sambil merintih terlihat menahan sakit, Nurlela yang bicara sambil berbaring di atas tempat tidur perawatan itu mengatakan bahwa jalur tersebut kerap dilewati pejalan kaki.

"Banyak, bukan saya doang yang pakai itu," kata dia.

Banyak orang menyeberang melewati jalur tersebut karena dianggap lebih dekat ketimbang berjalan menggunakan jalur pejalan kaki.

Lagi pula, kata dia, tidak ada rambu-rambu yang melarang jalan tersebut digunakan pejalan kaki.

"Satpamnya juga diam saja ngeliat orang-orang pada jalan dari sana," kata Nurlela.

Sebelumnya, Nurlela berhasil dievakuasi petugas keamanan TOD Bandara Soekarno-Hatta, Banten, setelah tubuhnya terjepit bus.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Ahmad Alexander mengatakan, Nurlela warga RT 03 RW 03 Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Cek Fakta Wanita Hamil Terjepit Bus Damri di Bandara Soekarno-Hatta

Kemudian, ia mengambil jalan dari gedung TOD melalui jalan yang merupakan pintu keluar shuttle bus Damri dengan posisinya menanjak.

Di sana tidak ada ruang untuk pejalan kaki.

"Pada saat bersamaan bus sudah dalam posisi berjalan, kemudian korban jatuh dan masuk di bawah badan bus," kata Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com