Dia heran saat Rumah Sakit Kabupaten Tangerang mengatakan istrinya hanya luka memar.
Dia mengatakan, ada kemungkinan istrinya luka dalam di bagian bokong dan punggung.
"Itu belum dicek, kata Mak Haji (ahli urut) satu per satu dulu, kalau di punggung sama pantatnya nanti dia pingsan enggak tahan sakit," kata dia.
Baca juga: Kronologi Perempuan Terjepit Bus Damri di Halte Soekarno-Hatta
Nurlela juga tidak bisa banyak bicara. Saat Kompas.com mengajak bicara, Nurlela membalasnya dengan terbata-bata sembari menahan sakit nyeri di bagian dada dan bahu.
"Batuk aja sakit, ketawa aja sakit," kata dia.
Korban terjepit bus Damri di halte shuttle bus TOD Bandara Soekarno-Hatta. Hingga saat ini pihak Damri belum memberi kejelasan soal biaya pengobatan.
Saprudin mengatakan, hingga hari kedua perawatan istrinya, Damri tidak memberikan santunan apa pun.
"Boro-boro, ini sudah siang saya coba telepon, belum ada yang datang ke sini," kata dia kemarin.
Saprudin mengemukakan, dia pernah bertemu pihak Damri, akan tetapi belum ada penjelasan terkait biaya pengobatan Nurlela.
"Sudah ketemu, katanya mau ada utusan ke sini, sampai hari ini belum ada," kata dia.
Biaya pengobatan di klinik urut tersebut cukup mahal. Dia mengatakan, satu hari bisa mengabiskan biaya sampai Rp 500.000.
Ahli urut, kata Saprudin, memperkirakan istrinya harus dirawat intensif minimal 20 hari di klinik tersebut.
"Hitung saja sendiri berapa saya harus keluar uang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.