Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Banjir Pondok Gede Permai Bekasi, Bertahan di Atap dan Modal Usaha Ludes

Kompas.com - 11/01/2020, 09:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kediaman Erlina (47) di RT 001/RW 008 tepat berhadapan dengan tanggul yang membatasi perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, dengan aliran Kali Bekasi.

Rabu (1/1/2020) lalu, kali di balik tanggul setinggi 5 meter itu arusnya deras.

Tak disangka, arusnya melampaui tanggul dan dalam beberapa saat langsung merendam kediaman Erlina dan tetangganya.

"Saya baru pertama ngalamin banjir di sini, kebetulan tinggal di sini juga baru 4 tahun," kata Erlina kepada wartawan yang menemuinya pada Kamis (9/1/2020).

Saat ditemui wartawan, Erlina berjalan tertatih-tatih keluar rumah.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu korban yang terkena dampak banjir. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara klik di sini untuk donasi.

Pasalnya, lumpur yang kian padat masih merendam hingga ketinggian sebetis orang dewasa, dari gang hingga ke dalam rumahnya.

"Tolong bantuin siramin lumpur ini saja, dong," rajuknya kepada wartawan yang ia kira aparat Pemerintah Kota Bekasi, dengan daster coreng-moreng kecokelatan oleh lumpur.

Rumah-rumah tetangga Erlina jauh lebih kacau.

Baca juga: Derita Warga Pondok Gede Permai: Banjir 6 Meter Surut, Kini Berjibaku Hadapi Lumpur dan Sampah

Pagarnya lepas diterjang banjir. Jendela dan pintu jebol.

Lumpur masih melumuri tembok rumah, sedangkan atap-atap rumah tampak bergelombang dan lapuk.

Warna-warni plastik tersangkut di genteng dan dahan pohon-pohon tinggi, menandakan jejak ketinggian banjir kala Tahun Baru 2020 itu.

Bertahan di atap

Rumah yang dihuni Erlina saat ini merupakan warisan orangtuanya. Ia tinggal di sana bersama suami dan seorang anak.

Erlina mengenang, ketinggian air yang melimpasi tanggul depan rumahnya dengan cepat bertambah tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com