Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Tanggul Latuharhary yang Retak Saat Awal Banjir 2020...

Kompas.com - 11/01/2020, 16:35 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu mengatakan banyak tanggul di Jakarta yang sudah mulai retak.

Kompas.com pun mencoba menyusuri tanggul Latuharyhary, Menteng pada Jumat (10/1/2020) sore.

Tanggul yang dahulu sempat jebol pada 2013 masih tampak secara kasat mata tertancap kuat, tidak terlihat keretakan maupun jebol.

Meski di dalam tanggul ini terlihat ada sampah dengan air kali yang cokelat, tampak air di dalam masih dengan keadaan normal meski kala itu hujan deras.

Ketika menyusuri tanggul Latuharhary tampak ada pekerjaan galian di tanggul itu.

Baca juga: Anies Sebut Banyak Tanggul di Jakarta Retak, Bukan Jebol

Saat bertanya ke beberapa orang yang tinggal di sekitar tanggul itu, pekerjaan galian itu sudah dimulai pasca banjir 1 Januari 2020.

Menurut warga sekitar, para petugas tengah mengecek tanggul-tanggul yang terkikis di bagian dalam.

Sebab setiap hujan deras turun, air dari kali ini kerap rembes dan menggenangi jalan-jalan protokol.

Setelah keluar dari kawasan tanggul, Kompas.com melihat di bawah terowongan jalan protokol tampak ada tumpukan karung berisi pasir.

Tumpukan itu disusun melebih tinggi tanggul.

Baca juga: Tanggul di Kawasan Bangka Jebol, Ini Penjelasan Sudin SDA Jaksel

Andi, warga sekitar tanggul Latuharyhary mengatakan, tumpukan karung berisi pasir itu sudah ada sejak Rabu (8/1/2020) ini.

"Kata pekerjanya sih supaya air dari kali tidak rembes mbak kejalan, karena khawatir ada yang bocor di bawahnya," ujar Andi saat ditemui di tanggul Latuharyhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Andi mengatakan, pasca banjir awal tahun 2020, para petugas rutin menggali tanggul.

Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah ada tanggul yang jebol di bagian dalam.

"Jadi kalau misalkan dilihat ada yang bocor-bocor langsung ditambal Mbak," kata Andi.

Kondisi tanggul Latuharyhary di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Kondisi tanggul Latuharyhary di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Tinggal di sekitaran tanggul ini juga membuatnya khawatir terkena banjir.

Sebab saat banjir awal tahun 2020 ini, air yang mengalir di tanggul memang naik. Namun, tidak sampai meluber ke jalan protokol.

"Jadi kalau di tanggul ini, dia rembesnya dari bawah bukan meluber penuh begitu," cerita Andi.

Ia berharap, pekerjaan gali tanggul itu rampung dikerjakan. Sehingga, air dari kali ini tidak lagi menggenangi jalan protokol.

"Ya semoga aja cepat dilihat yang bocor dimana, jadi bisa ditambal. Terus tidak bocor lagi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com