Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kenal Pelaku, Korban Penganiayaan Satu Keluarga di Depok Hanya Ingat Ciri-cirinya

Kompas.com - 14/01/2020, 11:44 WIB
Anggita Nurlitasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Korban penganiayaan satu keluarga oleh orang tidak dikenal di Jalan Raya Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok sudah bisa dimintai keterangan.

Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi, Azis Andriansyah mengatakan, korban baru bisa dimintai keterangan setelah tiga hari dirawat lantaran kondisinya yang masih lemah.

"Kondisi korban saat ini sudah lumayan sadar dan stabil. Dari hasil keterangan, korban tidak mengenal nama tetapi mengingat wajah dan ciri-ciri pelaku," ujar Azis, saat ditemui di Polres Metro Depok, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Satu Keluarga di Depok Dianiaya Orang Tidak Dikenal Saat Tidur

Selanjutnya, setelah didapatkan informasi mengenai ciri-ciri pelaku dari korban tersebut, pihak kepolisian sudah mengumpulkan sebanyak delapan saksi yang diduga keras memiliki kesamaan pada ciri yang disebutkan.

"Ada kurang lebih 8 saksi yang patut diduga sebagai tersangka. Namun, setelah ditunjukkan fotonya kepada korban, ternyata tidak cocok dengan apa yang dikenali oleh korban," ujar Azis.

Dari informasi sementara yang diberikan pihak kepolisian, barang bukti yang diamankan yakni sebuah kayu yamg diduga digunakan untuk menganiaya para korban.

"Tetapi masih dalam penyelidikan apakah itu yang digunakan atau bukan," ujar Azis.

Sementara terkait dengan motif yang digunakan dalam penganiayaan tersebut, Azis mengatakan pihaknya masih mendalaminya apakah terkait utang piutang atau lainnya.

"Masih dikembangkan pengungkapan perkara motif, apakah motif keuangan mungkin utang piutang atau motif pribadi yang lain itu kami kembangkan semua dan sudah ditelusuri tinggal dugaan kelompok pelaku," ujar Azis.

Seperti yang diketahui, satu keluarga tersebut dianiaya oleh seseorang tidak dikenal pada saat sedang tertidur sekira pukul 03.30 WIB.

Akibat dari penganiayaan, S (45) mengalami luka robek di bagian kepala dan kening, Z (40) luka pada bagian kening dan lengan kiri, MF (11) luka pada kepala kanan dan F (3) luka memar di pipi dan kepala belakang.

Menurut Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Stya Hadi Saputra, dibawa ke rumah sakit lain untuk melakukan CT scan dikarenakan kelengkapan RSUD tidak memungkinkan.

Baca juga: Satu Keluarga Korban Penganiayaan Orang Tidak Dikenal Jalani CT Scan

"Nah dilakukan CT Scan di Rumah Sakit Permata Depok karena peralatan di RSUD kurang kan, setelah CT scan pasien kembali lagi ke RSUD untuk kelanjutannya, tidak dirujuk," ujar Hadi.

Kendati demikian dari informasi yang didapatkan saat ini, semua korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati terkait penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com