Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ular Kecil di Tubuh Jenazah, Anak Kobra Disebut Lebih Berbahaya daripada yang Dewasa

Kompas.com - 14/01/2020, 14:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisa yang dikeluarkan anak ular kobra atau biasa disebut baby kobra lebih berbahaya dibandingkan induknya.

Hal ini disampaikan oleh anggota Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Ligar Sonagar Risjoni alias Igor.

Menurut Igor, baby kobra belum bisa mengontrol dirinya untuk mempertahankan diri saat menghadapi ancaman.

Oleh karena itu, baby kobra rentan mengeluarkan bisa yang lebih banyak dibanding induknya saat menghadapi suatu ancaman.

Seorang baby kobra biasanya merasa terancam saat seseorang menginjaknya atau menangkapnya dengan paksaan.

Baca juga: Saksi Sebut Ada Ular Kobra di Tubuh Jenazah yang Ditemukan di Hutan Kemayoran

"Sejak kecil kan dia (baby kobra) sudah mempunyai bisa. Baby kobra bisa menghabiskan stok bisanya yang ada dalam tubuh karena dia belum bisa mengontrol dan lebih agresif," kata Igor saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).

Seekor ular kobra dewasa biasanya mengeluarkan 60 miligram bisa saat merasa terancam. Sementara, seekor baby kobra dapat mengeluarkan 80-90 miligram bisa.

"Kalau si anaknya dapat mengeluarkan lebih dari 80-90 miligram (bisa), kalau menyembur pun bisa ke mana-mana. Dia kan belum bisa mengontrol, lebih berbahaya tentunya," ujar Igor.

Igor mengungkapkan, seekor ular kobra baru dapat mengontrol dirinya setelah berusia 6 bulan.

"(Usia) sekitar 6 bulan, ukurannya setengah meter, baru dia bisa mengontrol diri," ungkap Igor.

Baca juga: Cerita Rohimah Tidur di Atas Ular yang Terjebak di Dalam Kasur

Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah laki-laki bernama Mahmud (65) ditemukan di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020) sore.

Salah seorang saksi bernama Suminah yang menemukan jenazah Mahmud (74) di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020), mengaku melihat ular di tubuh korban.

"Kobra kecil, segini (menunjukkan jari telunjuk)," kata Suminah kepada wartawan, Senin sore.

Ia mengaku melihat pria tersebut terkapar di pinggir saluran air yang ada di Hutan Kota Kemayoran tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com