Sedangkan untuk biaya rapat menembus angka Rp 32 juta per 22 Juli 2019.
Untuk kunjungan kerja sendiri, merujuk apbd.jakarta.go.id, anggaran kunjungan kerja pansus selama 2019 mencapai Rp 27 miliar untuk 10 kunjungan.
Sudah dilakukan dua kali, dengan lebih kurang anggaran sebesar Rp 540 juta.
Sudah tahun baru 2020. Apa kabar pemilihan wagub?
Masalah lain muncul kembali pada Januari ini. Tiba-tiba Partai Gerindra mengumumkan dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta tanpa didampingi PKS.
Dua nama tersebut adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus PKS Nurmansjah Lubis.
Baca juga: Profil Ahmad Riza Patria, Cawagub Baru DKI yang Disodorkan Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa kedua nama itu sudah disetujui PKS.
"Surat ini menyatakan mencabut surat yang terdahulu dan kemudian dalam surat ini juga telah menyetujui dan mengusulkan dua nama untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," kata Sufmi di lantai 2, Gedung DPRD DKI, Senin (20/1/2020).
Baca juga: Nurmansjah Lubis, Mantan Anggota DPRD yang Jadi Cawagub DKI dari PKS
Dengan calon baru, peluang PKS jadi semakin tipis untuk dapat kursi Wagub DKI?
Betul, karena calon dari PKS yang tadinya dua orang kini hanya satu orang. Itu pun harus bersaing dengan calon yang dimiliki Gerindra.
Apa respons PKS?
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Sakhir Purnomo mengaku, partainya sudah legawa karena harus berhadapan dengan Partai Gerindra dalam pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Apalagi, peluang untuk menduduki bangku wagub DKI Jakarta tersisa 50 persen dibandingkan dengan yang sebelumnya.
"Kami akan fair, siapa pun yang terpilih, itu yang akan jadi pilihan warga Jakarta," ucap Sakhir saat dihubungi, Senin (20/1/2020).
Ke mana dua nama yang diusulkan sebelumnya?
Shakir Purnomo mengatakan bahwa dua nama yang diusulkan sebelumnya yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto harus dicoret.
Pencoretan tersebut harus legawa diterima oleh kedua kandidat karena ternyata di akhir pemilihan muncul dua nama baru yang membuat PKS harus berbagi kursi.
Baca juga: Mengapa Tak Ada Politisi PKS yang Hadiri Pengumuman Cawagub DKI Bersama Gerindra?
Shakir merasa tak keberatan dengan adanya dua kandidat yang seharusnya dimiliki oleh PKS sebelumnya, kini harus berbagi bersama Gerindra kembali.
"Tentu mekanisme dipilih lewat DPRD Jakarta, apa pun hasilnya, apakah yang terpilih Nurmansyah Lubis, atau Riza Patria ya oke-oke saja," kata Shakir.
Apa selanjutnya setelah ada dua nama baru?
Ya, prosesnya kembali dari awal. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus menyerahkan lagi dua nama baru itu ke DPRD DKI.
Selanjutnya, DPRD akan kembali membentuk pansus dan selanjutnya sama seperti proses sebelumnya.
Warga DKI sebenarnya juga sudah menunggu-nunggu sosok Wakil Gubernur DKI.
Bukannya apa-apa, ada segudang pekerjaan rumah menanti, termasuk soal banjir yang menjadi ancaman di depan mata.
Sanggupkah DPRD DKI kini memenuhi harapan warga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.