JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala sekolah SMA 60 Jakarta, Bahari Lubis mengatakan, muridnya yang bernama Mohammad Rifki Fajar Mauliddan (18) sempat berbohong ketika polisi menginterogasi dia di sekolah pada Senin (20/1/2020).
Kala itu, polisi mengintrogasi Rifki karena dia terlibat dalam kasus tawuran yang berujung pengeroyokan salah satu siswa bernama Redondo Putra Mosad (16).
Polisi sempat bertanya di mana senjata tajam yang digunakan Rifki untuk menganiaya Redondo.
Rifki berdalih jika senjata tersebut dibuang ke kali Ciliwung.
Baca juga: Lakukan Penganiayaan Saat Tawuran, Pelajar Diinterogasi Polisi di Sekolah hingga Menangis
"Dia bilang (barang bukti) dibuang di kali Ciliwung, pak polisi bilang 'oke sekarang kita ke Ciliwung kamu berenang ya'. Trus dia bilang, 'saya titip teman'," kata Bahari.
Di saat yang sama, Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno membenarkan jika barang bukti berupa celurit diamankan di hari yang sama saat penahanan Rifki.
Namun dia enggan mengatakan barang bukti tersebut ditemukan di mana.
"Pokoknya di suatu tempat yang menurut dia (Rifki) aman," ucap Prayitno.
Baca juga: Keroyok Pelajar, Seorang Siswa Ditangkap Polisi di Lingkungan Sekolah
Hingga kini, Rifki masih mendekam di Polsek guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Diketahui, Rifki dan beberapa orang lain terlibat dalam tawuran di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.