Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Warung Kopi Khawatir Omzet Menurun akibat Subsidi Gas 3 Kg Dicabut

Kompas.com - 23/01/2020, 18:13 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram pada pertengahan 2020.

Hal itu dikhawatirkan bakal membuat harga gas 3 kilogram melambung.

Menanggapi hal itu, Jimi, salah satu pengusaha warung kopi di kawasan Duren Jaya, Kota Bekasi mengaku sudah mengetahui wacana pencabutan subsidi gas.

Baca juga: Pemkot Tangsel Berkeberatan dengan Wacana Pencabutan Subsidi Gas 3 Kg

Dia mengaku tidak setuju dengan wacana itu. Sebab, kata Jimi, hal itu akan membuat dirinya menaikkan harga menu dagangannya.

Jimi pun khawatir omzet akan menurun sebagai imbasnya.

"Sudah tahu sih, lihat di media sosial, cuma dikiranya hoax, eh tidak tahunya beneran ada wacana itu. Jelas tidak setuju saya lah, subsidi dicabut nanti harganya naik jadi berapa, masalahnya saya rutin isi ulang," kata Jimi di warung kopi miliknya, Kamis (23/1/2020).

Dia menambahkan, dirinya rutin dua hari sekali mengisi ulang gas elpiji 3 kilogram. Dalam seminggu, dia menghabiskan modal sebesar sekitar Rp 60.000 untuk membeli gas.

Baca juga: Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan

Adapun harga gas elpiji 3 kilogram diperkirakan akan naik menjadi Rp 35.000 per tabung usai subsidinya dicabut pemerintah.

"Saya berkeberatan ya, karena bukan cuma gas, tapi barang-barang yang lain juga banyak yang naik. Khawatirnya omzet juga menurun, karena yang beli jadi malas jajan, kan otomatis harga menu kami naikkin juga," ujar Jimi.

Hal senada dikatakan Dewi, pengusaha warung kopi lainnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dia berharap pemerintah tidak merealisasikan pencabutan subsidi gas elpiji 3 kilogram.

"Kalau dicabut kan harga tambah naik, kami jadi susah nanti kerepotan, tambah sengsara, masa kami pindah lagi ke minyak tanah. Ya harapannya jangan dicabut lah," ujar Dewi.

Untuk diketahui pemerintah akan mencabut subsidi elpiji 3 kilogram pada pertengahan 2020. Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan uang tunai langsung ke masyarakat tidak mampu.

Selain itu pemerintah juga berencana membagikan voucer gas elpiji kepala para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu pemerintah juga akan menerapkan skema penyaluran elpiji 3 kilogram secara tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com