Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Virus Corona Sangat Umum, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 24/01/2020, 12:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gejala penyakit yang disebabkan virus corona terbilang sangat umum.

Ketua Pokja Infeksi Emerging Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSIP) Sulianti Saroso Dr Pompini Agustina mengatakan, gejala-gejala orang terinfeksi virus novel corona berupa demam, batuk, dan nyeri tenggorokan.

Namun ada kriteria lain sehingga seseorang yang mengalami gejala tersebut diduga terinfeksi virus corona. Kriteria lain itu adalah pasien itu berasal dari wilayah yang terjangkit atau berasal dari rumah sakit yang merawat pasien yang terpapar virus tersebut.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Angkasa Pura II Bagikan Masker Gratis untuk Petugas Bandara Soetta

"Berasal dari wilayah yang terjangkit, ataupun berasal dari rumah sakit yang memang merawat ataupun dia kontak dengan kasus. Itu harus segera berobat," kata Pompini kepada wartawan di RSIP Sulianti Saroso, Jumat (24/1/2020).

Berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), jika dalam 14 hari seseorang yang ada di kriteria tersebut merasakan gejala demam, batuk dan nyeri tenggorokan, ia harus di isolasi.

Namun Pompini meminta agar warga yang masuk dalam kriteria tersebut untuk tidak panik.

"Kenapa harus masuk isolasi? Itu adalah satu bentuk kewaspadaan," ujar Pompini.

Saat ini, seorang warga berinisial R (35) dirawat di ruang isolasi RSIP Sulianti Saroso karena diduga terinfeksi virus novel corona.

Pihak rumah sakit sudah mengambil sampel dari tubuh R dan menunggu hasil laboratorium untuk menentukan apakah pasien postif virus novel vorona.

Dokter juga sudah melakukan assasement terhadap keluarga pasien yang diduga terinfeksi tersebut.

Pompini menyampaikan, butuh dua sampai tiga hari sampai hasil laboratorium dari pasien dikeluarkan litbang RSIP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com