Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Arti Nama Glodok, Kawasan Pecinan di Jakarta

Kompas.com - 25/01/2020, 14:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Glodok di Tamansari, Jakarta Barat, saat ini dikenal dengan nama Pecinan. Pasalnya, kita bisa lebih banyak menemukan masyarakat keturunan Tionghoa yang beraktivitas di daerah tersebut.

Para warga keturunan Tionghoa beraktivitas sebagai pedagang ataupun wiraswasta yang membuka restoran-restoran khas China.

Ketika perayaaan Imlek tiba, lampion-lampion yang didominasi warna merah siap menghiasi kawasan Glodok.

Pernahkah terlintas di benak kita, dari mana asal warga China tersebut? Mengapa banyak warga China menempati kawasan Glodok? Lalu, apa arti nama Glodok itu sendiri?

Baca juga: Merawat Keberagaman dan Kebaikan Lewat Tradisi Patekoan di Glodok

Arti nama Glodok

Dikutip dari buku Ensiklopedia Jakarta yang ditulis Dinas Kebudayaan dan Kemuseuman DKI Jakarta, banyak pendapat terkait asal-usul nama Glodok.

Salah satunya adalah "Glodok" berasal dari kata "Grojok" yang artinya onomatopi suara kucuran air dari pancuran.

Alasan pemberian nama itu karena pada zaman penjajahan Belanda, terdapat semacam waduk penampungan air dari Kali Ciliwung yang dikucurkan dengan pancuran terbuat dari kayu. Ketinggian waduk tersebut sekitar 10 kaki.

Warga keturunan Tionghoa yang menempati kawasan itu tak bisa mengucapkan kata Grojok. Mereka mengucapkan kata Grojok menjadi Glodok, sesuai dengan lidah mereka.

Baca juga: Asal-usul Jalan Perniagaan, Perkampungan Masyarakat Keturunan Tionghoa di Jakarta

Pendapat lainnya tentang pemberian nama Glodok berasal dari sebutan terhadap jembatan yang melintas di Kali Besar (Kali Ciliwung) di kawasan itu yang diberi nama Jembatan Glodok.

Pada jembatan tersebut, dibangun tangga-tangga yang menempel pada tepi Kali Besar yang digunakan untuk mandi dan mencuci.

Tangga itu dalam bahasa Sunda disebut golodok, sama seperti sebutan untuk tangga biasa. Oleh karena itu, kawasan itu dikenal dengan sebutan Glodok.

Dari mana asal warga keturunan Tionghoa di Glodok?

Belum ada catatan sejarah lengkap tentang asal-usul warga China yang datang dan tinggal di Kota Batavia, nama Jakarta saat zaman Kolonial.

Buku Ensiklopedia Jakarta menyebutkan, Glodok merupakan salah satu kampung tertua di Batavia.

Baca juga: Asal-usul Etnis Tionghoa di Bekasi, Berawal dari Pemberontakan di Batavia

Glodok, pada tahun 1740-4an, bahkan bukan termasuk pusat pemerintahan Belanda kala itu. Glodok merupakan kawasan di luar tembok benteng Kota Batavia.

Pada tahun 1740-an terjadi pemberontakan warga China kepada penguasa VOC di Kota Batavia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com