Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Hijau Menipis, Wali Kota Bekasi Mengaku Akan Evaluasi Model Hunian

Kompas.com - 29/01/2020, 13:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku baru tersadar bahwa lahan beton begitu mendominasi, berujung pada tenggelamnya 73 persen wilayah Kota Bekasi pada Banjir Tahun Baru 2020 lalu.

Pria yang akrab disapa Pepen itu mengklaim akan mengevaluasi tata ruang Kota Bekasi yang semakin sesak oleh kawasan perumahan.

"Dengan terjadinya ini (Banjir Tahun Baru 2020), kita juga tersentak. Artinya, 70-75 persen (kawasan hunian) yang ada di sekitar anak sungai maupun wilayah Kali Bekasi mau tidak mau kita harus evaluasi itu," jelas Pepen kepada wartawan di kantornya, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Lebih dari 7.000 IMB Terbit Tiap Tahun, Wali Kota Bekasi Klaim Bentuk Pengendalian Fungsi Lahan

Evaluasi yang dimaksud Pepen ialah kawasan hunian yang mayoritas berupa hunian tapak di kota Bekasi.

Kawasan yang kini sudah menjadi milik pribadi tak mungkin dibongkar.

Maka, evaluasinya ada di tahap perencanaan tata ruang supaya tetap tersisa wilayah tangkapan air.

"Memang perumahan-perumahan landed (tapak) tadi itulah yang memakan area tangkapan air. Kalau sudah begini, berarti area tangkapan air semakin berkurang, berarti harus kita kendalikan, menjadi polder atau tandon," jelas Pepen

Ia mengaku mulai melirik opsi pembangunan hunian vertikal, menyusul kepadatan penduduk di Kota Bekasi mencapai 16.500 jiwa per meter persegi.

Baca juga: Polisi Usut Pencurian Ban Mobil yang Terparkir di Mal Bekasi

Namun, ia masih belum yakin bagaimana skema pembangunan hunian vertikal yang cocok.

Sejauh ini, Pepen mengaku masih terinspirasi dari pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) ala China.

Ia juga belum punya rencana detail dan matang untuk pengembangan model hunian ke depan di Kota Bekasi.

"Sekarang (model hunian) yang paling cocok di Kota Bekasi adalah membangun (hunian) vertikal, bukan landed (tapak) lagi," ujar politikus Golkar itu.

"Di Cina kan rusunawa-nya ada blok-blok apartemen. Mungkin blok-blok apartemen ini, apartemen itu, disesuaikan untuk kelas ini dan itu. Tapi kan kita belum bisa," Pepen menambahkan.

Baca juga: Tilang Elektronik di Kabupaten Bekasi akan Diterapkan di 3 Titik Ini

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi yang dihimpun Kompas.com, luas lahan terbangun di Kota Bekasi pada tahun 2013 telah menyentuh angka 59,6 persen dari total wilayah Kota Bekasi.

Sekitar 47 persen di antaranya merupakan kawasan perumahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com