TANGERANG, KOMPAS.com - Pakar sosiologi Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengatakan, fenomena kerajaan fiktif bukanlah hal baru di Indonesia.
Pasalnya, kerajaan fiktif juga pernah muncul pada masa pemerintahan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
"Semasa Bung Karno itu (pernah ada), saya masih ingat cerita tahun '60-an," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Baca juga: Muncul Raja Baru King of The King, Klaim Kuasai Rp 60.000 T dan Akan Lantik Presiden di Dunia
Imam mengatakan, Bung Karno sempat tertipu dengan pengakuan Raja Idris dan Ratu Markonah yang mengaku sebagai raja pedalaman di wilayah Lampung.
Namun, kebohongan raja dan ratu akhirnya terbongkar karena si ratu Markonah keceplosan menggunakan bahasa Jawa.
"Jadi ini bukan fenomena baru, itu sempat diterima (Soekarno di Istana). Ketahuan oleh ajudan Presiden kalau Markonah pakai bahasa Jawa," kata dia.
Dia menilai fenomena kerajaan-kerajaan fiktif tersebut disebabkan tradisi di Indonesia yang memang pernah memiliki banyak raja.
Indonesia tidak terlepas dari sejarah penyatuan-penyatuan kerajaan se-Nusantara untuk bergabung menjadi negara modern di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Pemasang Spanduk King of The King di Kota Tangerang Tergiur Imbalan dari Raja
"Kita sebetulnya negeri dengan beragam kerajaan yang kemudian melebur yang para pendiri negeri ini berhasil menyatukan dengan sebuah cita-cita sebuah bangsa modern," kata dia.
Dia juga menilai fenomena raja-raja baru yang muncul bisa disebabkan motif mencari ketenaran.
"Latar mencari ketenaran itu saya yakin pasti ada," kata dia.
Era internet dan informasi yang dengan cepat menyebar bisa memberikan kesempatan orang-orang yang ingin namanya cepat melambung tinggi.
Adapun sebelumnya tiga kerajaan fiktif baru muncul di tengah-tengah masyarakat. Pertama, muncul Keraton Agung Sejagat yang disusul Sunda Empire.
Kerajaan ketiga muncul dan viral di masyarakat bernama King of The King setelah penertiban baliho di Kota Tangerang mendapat atensi media masa.
Kerajaan King of The King mengklaim bisa melunasi utang Indonesia dan memiliki kekayaan sebesar Rp 60.000 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.