TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Hasan Hidayat (23), mahasiswa Wuhan University Technology, tak henti mengucapkan rasa syukur setelah tiba di kediamannya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (18/1/2020) lalu.
Hasan merasa selamat dari wabah virus yang tersebar di Kota Wuhan, China, sejak akhir 2019.
Di kota itu, Hasan menempuh pendidikan master Business Administation.
Dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020), Hasan menceritakan upayanay keluar dari kota Wuhan.
Hasan mengaku keluar dari kota itu lima hari sebelum seluruh akses menuju dan dari kota itu ditutup.
Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Pulang ke Ciputat Sebelum Akses Ditutup karena Corona
"Saya pulang sebelum lima hari ditutup semua akses. Dan alhamdulillah bisa sampai Indonesia, karena sebelumnya saya sempat niat tidak mau pulang. Sudah begitu (tubuh) panas 37 drajat, bukan 38 drajat, " kata Hasan.
Hasan mengingat detik-detik kepergiannya dari kota Wuhan yang kian mengkhawatirkan.
Saat itu masyarakat setempat kian resah dengan virus tersebut.
Sebagian masyarakat di sana mengantisipasi dengan menggunakan masker.
"Mayoritas di sana menggunakan masker yang terlihat di fasilitas umum, seperti MRT dan sebagainya," tutur dia.
Baca juga: Satu Lagi Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Bahkan, kota yang telah ditempati selama enam bulan sejak menempuh pendidikan itu telah sepi.
Hanya beberapa orang melintas di jalan-jalan umum.
"Sepi kan memang karena saat Imlek. Kata orang di sana kalau imlek sebelumnya juga sepi. Terlebih ada penyebaran virus itu jadi tambah sepi," ungkap dia.
Sepekan kepulangan Hasan di Indonesia, penyebaran virus corona kian masif hingga mengisolir 93 rekannya yang juga mahasiswa asal Indonesia.
Berdasarkan informasi dari rekannya, Hasan mengakatakan kondisi di sana kian genting.
Masyarakat tak diperkanankan keluar oleh pemerintah setempat.
"Kondisi masih sama, enggak boleh keluar. Makan kiriman. Kalau pun keluar untuk kebutuhan kita dikasih info minimarket mana yang buka jadi langsung ke titik tujuan," paparnya.
Meski mendapatkan perhatian khusus, Hasan tak menampik kalau rekan-rekannya terus mengeluhkan rasa takut.
"Tapi sudah ada pemberitaan kan adanya TNI AU yang sudah siap, paling tidak jadi kabar bahagia buat teman-teman. Jadi stimulus psikis. Saya harap segeralah. Karena saya dapat kabar di sana Jepang sudah evakuasi masyarakatnya," ucap dia.
Kini, di tengah kondisi yang tak kondusif Hasan pun juga mendapatkan kabar kalau proses pembelajaran yang seharusnya kembali dimulai pada 23 Februari 2020 mendatang, diundur.
"Saya pulang kan karena libur kuliah. Seharusnya masuk kuliah tanggal 23 Februari, tapi dapat kabar diundur sampai kondisi di sana menungkinkan," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.